Bayangan hitam melesat bagaikan tombak-tombak asap, mengiris udara dengan suara mendesis tajam.Shin Lin bergerak duluan — tubuh mungilnya melompat ringan, belati pendek di tangannya memantulkan cahaya biru. Dengan sekali tebas, ia memecah satu bayangan yang menyerang dari samping.“Jaga punggungku, Master Wang!” serunya cepat.Master Wang mengangguk. “Tentu saja, gadis kecil!”Dengan tongkat panjangnya, pria tua itu menghantam lantai. Gelombang cahaya keemasan menyebar seperti riak di air, memukul mundur tiga bayangan sekaligus. Dinding di sekeliling bergetar pelan, debu beterbangan, dan serpihan batu runtuh satu per satu dari langit-langit.Shin Tian berdiri di belakang, kedua tangan mengepal. Setiap otot tubuhnya menegang saat dia menyaksikan pertarungan itu.“Cepatlah, kalian berdua… Aku hanya bisa berdiri di sini sekarang,” bisiknya pelan, rahangnya mengeras.Pria bertopeng itu mengangkat tangannya, membentuk segel cepat.“Bawa mereka … hancurkan …” bisiknya dingin.Sekejap, baya
Last Updated : 2025-05-04 Read more