Liontin giok itu melayang di atas arena dan langsung memancarkan aura yang menggemparkan surga. Tekanan yang sangat besar menyelimuti seluruh arena, begitu beratnya hingga Ryan kesulitan bernapas. Secara perlahan, sesosok bayangan melayang keluar dari liontin giok itu. Nenek Hilda segera berlutut di hadapan bayangan itu, wajahnya memancarkan rasa lega dan kegembiraan. "Tetua Agung, tolong hentikan anak itu," mohonnya. "Dia membunuh beberapa murid jenius kita dengan kejam, dan jika dia tidak mati hari ini, dia bahkan mungkin akan mengancam fondasi sekte kita!" Sosok bayangan itu melirik Ryan dengan tatapan merendahkan dan berkata dengan tenang, "Hanya sampah Ranah Saint yang energi spiritual dantiannya telah terkuras... Namun, karena kau berani menyentuh murid-murid sekte Red Phoenix, aku akan menghabisimu!" Cahaya merah menyala terang, dan sosok bayangan itu berubah menjadi pedang penghancur raksasa, siap melahap Ryan bulat-bulat. Nenek Hilda tertawa kegirangan. Ini kesempatann
Last Updated : 2025-05-04 Read more