All Chapters of Di Balik Bayangan Makassar: Petualangan Aaron & ILHAM: Chapter 91 - Chapter 100

## **BAB 15: Arwah yang Tak Bisa Mati**### **PART 1: "Wajah yang Tidak Mau Hilang"**Di batas antara tidur dan terjaga, Aaron melihat dirinya sendiri… tapi bukan di cermin. Ia melihat dirinya **dari luar tubuhnya sendiri**, seperti seorang pengamat.Sosok itu—yang memiliki wajahnya—duduk di ruang gelap tanpa dinding.Sekujur tubuhnya dililit akar kayu putih, dan dari kepalanya tumbuh tanduk kecil berbentuk spiral.Matanya kosong. Tapi tersenyum.Aaron mencoba bergerak, tapi tubuhnya tertahan, seperti sedang ditahan oleh napasnya sendiri. Ia sadar: ini bukan mimpi. Bukan ilusi. Ini adalah ruang dalam Jagat Kedua—dimensi antara roh dan niat.Sosok itu—yang menyerupai dirinya—berbicara tanpa menggerakkan mulut."Aku arwahmu… yang lahir dari ketakutanmu mati."Aaron merasakan hawa panas menjalar di tengkuk. Ia mengenali suara itu.Itu suaranya sendiri, tapi lebih berat. Lebih dalam

##SEASON 2 **BAB 17: Portal ke Jagat Kedua**### **PART 1: "Retakan yang Tidak Ditutup"**Di tengah rimba utara, tempat akar-akar besar menonjol seperti tulang punggung bumi, ada satu celah yang tak pernah bisa ditutup—meskipun batu dan mantra telah ditumpuk berlapis-lapis.Celah itu… bukan lubang.Ia adalah **bekas luka**—tempat dunia pernah terbuka, dan tak pernah sembuh.Aaron berdiri di bibirnya. Matanya menatap ke bawah, tapi tak ada dasar.Hanya kabut yang naik pelan, dan desiran angin yang kadang membawa bisikan. Bisikan yang tidak bisa dipahami telinga… tapi bisa **dipahami luka.**Di belakangnya, Ilham melangkah tanpa suara. Sejak penyatuan dengan sisi terdalamnya, ia tampak lebih tenang, tapi juga lebih tajam. Bahkan langkah kakinya kini seperti punya arah yang tidak hanya berasal dari dirinya sendiri—tapi dari niat orang-orang yang tak bisa lagi bicara."Aku bisa merasakannya," gumam Ilham

##SEASON 2 **BAB 19: Lelana di Dunia Tak Bertubuh**### **PART 1: "Langkah Kecil yang Tertinggal"**Kabut di batas kota belum hilang saat mereka mulai berjalan ke arah barat laut—menuju wilayah yang bahkan peta roh sendiri **tak berani merinci.**Hanya ada satu garis samar menuju lokasi itu, dengan satu catatan kecil mengambang di udara:**“Wilayah terlarang: Roh tidak stabil.”**Aaron memutar bahu, matanya gelisah. "Kita beneran mau ke wilayah yang bahkan roh enggak mau tempati?"Ilham menjawab sambil memandangi peta suara yang terus mengambang di sisi mereka. "Karena hanya satu orang… yang bisa melewati batas logika tempat ini."Aaron mengerutkan kening."Siapa?"Ilham menoleh pelan, sudut mulutnya sedikit terangkat."Lelana."Rorong menyusul dari belakang, matanya menyipit."Kalau benar Lelana masih hidup di Jagat Kedua… maka dia bukan Lelana yang sama.Di sini, tubuh bu

##SEASON 2 **BAB 21: Ayah yang Mencari Anaknya**### **PART 1: "Langkah Pertama Roh Penjaga"**Di tempat lain dari Jagat Kedua—jauh di bawah, tempat suara tidak bisa bergema dan cahaya hanya datang dari ingatan—**seseorang sedang membuka matanya.**Ia terbaring dalam peti batu, namun tubuhnya tidak pernah mati. Urat-urat tubuhnya terbuat dari akar roh yang menjalar ke setiap dimensi. Suaranya belum keluar, tapi **namanya telah bergetar di seluruh batas alam:****La Samang.**Roh Penjaga Hutan.Ayah dari Aaron dan Ilham.Yang dikutuk menjadi akar pelindung alam roh—dan telah membisu selama dua dekade.Tapi hari ini, **ia mendengar nama yang seharusnya tidak mungkin disebut kembali.**> "Rahayu..."Peti batu itu berderak.Air dari dinding Jagat menetes ke lantai roh dan membentuk pola seperti tulisan kuno, menceritakan cerita yang seharusnya sudah ditutup:**tentang sang Putri yang disegel..

##SEASON 2 **BAB 23: T-Rex Ethereal dan Ayam Roh Purnama**### **PART 1: “Waktu Untuk Bertumbuh Lagi”**Senja hari itu tidak membawa warna jingga.Langit terlihat seperti kaca kusam—memantulkan sisa cahaya dari dunia yang nyaris pecah semalam.Aaron duduk menyilangkan kaki di atas batu besar, mata terpejam, napas pelan.Di hadapannya, T-Rex Roh duduk berdiam—lebih besar dari sebelumnya, tapi **transparan.**Tak lagi terikat oleh bentuk fisik biasa.Di bawahnya, rerumputan tidak tergencet—seolah sang T-Rex hanya **separuh nyata.**Ilham berdiri agak jauh, memandangi Aaron dengan lengan bersilang.Ayam Roh-nya berdiri di atas bahu, sayapnya mengepak pelan dalam irama napas pemiliknya.La Samang menghampiri mereka, dengan gulungan roh tua di tangannya."Roh kalian telah melewati rekahan hukum," katanya perlahan."Mereka sekarang… tidak sepenuhnya makhluk dunia ini."Aaron