บททั้งหมดของ Kaisar Naga Beladiri S3 : Perjalanan Dewa Tian: บทที่ 591 - บทที่ 600

“hahaha, ini benar-benar menyenangkan melihat dua wanita cantik terlihat menyedihkan di depanku. Ayo, selama kalian mau berlutut dan merangkak di antara kedua kakiku, percayalah suku rubah kalian pasti akan aman di tanganku!” Kata pemimpin dari sosok suku ular bermata tiga memandang ke arah dua wanita yang terlihat masih kuat di pendirian mereka tapi jauh dalam hati mereka juga takut kalau orang-orang ini mempermainkan suku rubah. “Hahaha, kakak ini bagaimana sih? berikan mereka pada kami dulu, dan kakak bisa mengambil` wanita yang disebut pemimpin suku rubah itu untuk bermain! Bukankah kakak ingin mencoba wanita itu dulu? Ayolah, serahkan mereka pada kami saja!” Yang lain terlihat sudah mulai bernegosiasi tentang mendapatkan wanita tersebut. Mereka sangat senang melihat suku rubah apalagi wanita dari suku rubah benar-benar adalah wanita sempurna dan kecantikan luar biasa di benua kekacauan ini. Dan mereka termasuk yang paling lemah dalam wilayah api sehingga sering di hina, di renda

Suku rubah benar-benar termasuk suku yang malang, ikut dalam perang besar dan menjadi sosok pahlawan tapi keturunan mereka dianggap sebagai budak dan suku paling lemah disini. Jika itu Tian Sen, dia tidak akan membiarkan semua terjadi begitu saja tanpa ada persiapan sama sekali. Bahkan Tian Sen mungkin akan membantu mempersiapkan semua dengan hati-hati jika memang ingin mati bersama mereka semua. Kucing putih merasa perasaan Tian Sen biasa-biasa saja, sadar tentang kesalahan suku rubah ini tapi juga kucing putih merasa kalau si rubah putih keluar dan menolong. Mungkin saja mereka bisa hidup dengan baik disini, tapi tampaknya jelas kalau rubah putih tidak ingin ikut campur dengan keturunannya.“Wanita yang egois!” Ucap kucing putih menutup matanya setelah mendengar cerita dari Lu Lu tersebut tentang suku rubah. Terlihat gadis itu merasa bangga saat mengatakan kalau suku mereka adalah salah satu suku kuat pada masanya. “Saudara Tian, kira hampir sampai! Disana adalah suku rubah kami be

“Tidak apa-apa kakak, apa ada berita lain yang ingin kakak katakan padaku?” Ying Liangyi sadar kalau kakaknya pasti datang bukan hanya untuk itu saja. Karena itu dia langsung menanyakan alasan sebenarnya dari kedatangan sang kakak ke tempat latihannya.Ying Jiali menghela nafas, dia sebenarnya ragu memberitahu adiknya tapi melihat kalau adiknya sekarang. Tidak ada salahnya memberitahu sang adik soal surat dari sekte abadi, dia menjelaskan semua yang didengar dari ayah mereka. Sesuai dengan yang pernah dikatakan oleh Tian Sen dulu kalau sebenarnya sekte abadi memiliki rencana jahat di belakang. Dan kali ini rencana itu terungkap dengan satu surat dari mereka yang meminta sekte Shenlin menyerah. Menjadi bawahan dari sekte abadi dan menjadi budak, itu tidak jauh berbeda menurut Ying Jiali soal isi surat tersebut. “Mereka benar-benar memulai perang? Apa mereka tidak sadar diri?” Tanya Ying Liangyi dengan suara dingin, tapi pikirannya bisa berpikir lebih dari itu saja. Melihat keadaan sek

“Apa?” “Nak, kamu serius?” Beberapa tetua merasa apa yang akan dilakukan oleh Lu Lu sangat berbahaya. Bukan hanya untuk diri Lu Lu sendiri tapi juga suku rubah karena membuka tanah leluhur adalah hal yang membuat mereka banyak kehilangan talenta muda. Apalagi mereka hanya punya satu kali kesempatan lagi untuk membuka tanah leluhur, jika mereka gagal lagi tidak ada masa depan untuk suku rubah mereka.“Iya, aku serius. Daripada aku menempatkan tanggung jawab ini kepada orang lain, lebih baik aku sendiri yang maju untuk mengemban tanggung jawab ini. Apalagi meski kita mendapatkan dukungan itu hanya akan berlangsung sesaat saja, setelah itu apa? Apa kita harus melakukan hal yang sama lagi? Haruskah kita mengulang lagi seperti itu terus menerus? Aku tidak mau ibu, aku tidak mau!” Lu Lu lebih baik mati dalam perjuangan daripada dia malah berakhir harus membuat pilihan yang sama di masa depan. Karena itu, lebih baik melakukan semua dengan harapan terakhir. Jika memang langit masih berpihak

“Anak yang benar-benar membuatku tertarik, yah! Aku juga tidak masalah jika harus memberi perhatian kepada mereka,” kucing putih sadar kalau suku rubah ini juga sangat penting bagi rubah putih. Jadi tidak ada salahnya membuat wanita rubah itu berhutang Budi padanya. Setelah melihat semua petinggi suku rubah bubar, kucing itu berbalik dan mulai berkeliling untuk menghabiskan waktu. Tentu dia juga melaksanakan tugas yang diberikan Tian Sen padanya tanpa disadari oleh orang lain. Sedangkan dalam tanah leluhur suku rubah, Tian Sen yang masuk bersama Lu Lu tidak menemukan sesuatu yang mencurigakan. Tapi rubah putih tiba-tiba keluar dan ekspresi yang ditampilkan oleh rubah putih sedikit bermasalah. Memang dari aura dalam gua ada aura dari suku rubah, tapi entah kenapa dia merasa kalau aura dari gua itu benar-benar berbeda daripada bayangannya. Saat itu rubah putih mencoba untuk memeriksa lebih hati-hati tapi tidak di sangka kalau formasi di dalam tanah suku rubah menghalangi matanya. Tian