Jason menatap Janice dengan tatapan dalam, seperti binatang buas yang siap untuk menerkam. Janice menahan napas, kulit putihnya tampak merah karena baru saja mandi air panas. Matanya yang basah tampak begitu memikat.Jason perlahan-lahan mendekat. Dia tidak lagi terlihat angkuh, malah menjadi agak berwaspada. Janice hanya menatapnya. Pikirannya kosong, membuatnya lupa untuk melawan.Namun, saat Jason hampir mendekat, Janice merasa agak tidak nyaman di hidungnya. Seketika, akal sehatnya kembali. Dia langsung mendorong, lalu berbalik dan bersin. "Achoo!"Setelah bersin, Janice mengambil tisu dari nakas untuk mengelap. Setelah membuang tisu itu, dia merasa tubuhnya agak hangat. Saat melihat ke bawah, ternyata selimut telah menutupi tubuhnya.Jason berbaring terlentang dengan mata terpejam. Suara seraknya terdengar dalam. "Tidurlah."Janice mengusap hidungnya, lalu meringkuk di sudut ranjang dengan hati-hati. Dia memutuskan untuk tidur. Setelah hari yang melelahkan ini, dia benar-benar keh
Baca selengkapnya