All Chapters of Pengantin Pengganti Untuk Tuan Excel : Chapter 51 - Chapter 60

66 Chapters

Memanas

Di ruang tamu yang megah namun terasa mencekam, suara Azka menggema dengan nada penuh amarah. Matanya menatap tajam ke arah Vero, wanita itu tampak tenang, bahkan sedikit tersenyum, seolah tak terganggu oleh hujan kata-kata yang dilemparkan Azka."Vero, aku tidak habis pikir! Kamu tahu Excel kehilangan ingatannya, tapi kamu malah memanfaatkan situasi itu untuk kepentingan pribadimu!" seru Azka, tangannya mengepal erat di sisi tubuhnya.Mereka sudah tiba di rumah sejak siang tadi, dan Excel meminta Vero untuk menemaninya. Azka dan Oma Mentari sudah mengingatkan Excel kalau semua sudah berbeda, Vero tidak layak untuknya namun sepertinya ingatan Excel tidak bisa dibantah."Om, kamu berbicara seolah aku adalah penjahat di sini. Semua orang berhak mendapat kesempatan kedua, termasuk aku," balas Vero.Azka melangkah maju, menunjuk Vero dengan jari telunjuknya. "Kesempatan kedua untuk apa? Untuk menghancurkan hidup Excel lagi? Dia bahkan tidak tahu
last updateLast Updated : 2025-01-19
Read more

Seperti Anak Sendiri

Bambang terdiam sejenak sebelum menjawab. "Tadi, waktu Bapak sama Mamak udah sampai terminal, ada telepon masuk. Pakdhemu Juwar meninggal dunia. Jadi kami langsung balik arah ke rumah duka. Maaf ya, Bapak lupa ngabarin kalian," jelasnya dengan nada penuh penyesalan. Juwar adalah kakang sepupu Bambang, sebab itu ia tidak bisa meninggalkannya begitu saja.Lia terpaku mendengar penjelasan itu. Hatinya berdesir antara rasa kehilangan atas kabar duka dan ada sedikit rasa lega sebab Nur tidak bertemu dengan orang tuanya dalam keadaan yang tidak baik-baik saja. "Innalillahi wa inna ilaihi raji'un. Aku ikut berduka, Pak. Tapi kenapa Bapak enggak bilang dari tadi? Nur udah nunggu-nunggu, dia pikir Bapak sama Mamak jadi datang," ujar Lia dengan nada pelan, mencoba membuat suasana seolah baik-baik saja dan mereka antusias dengan kedatangan orang tua.Bambang menghela napas panjang. "Maafkan Bapak, Li. Ini semua mendadak, Bapak benar-benar lupa. Tolong bilang ke
last updateLast Updated : 2025-01-20
Read more

Ketiban Durian Runtuh

Azka berdiri di ruang tamu dengan wajah yang masih memerah karena perdebatan sengit dengan Vero. Di hadapannya, Pak Supri, sopir keluarga Nur, berdiri dengan sikap tenang namun tegas, seolah tak ingin berlama-lama berada di rumah itu."Pak Supri, kenapa semua barang Nur mau diambil?" tanya Azka, nadanya penuh curiga. "Apa-apaan ini? Ada apa sebenarnya?"Pak Supri menatap Azka dengan hormat, namun tatapannya mengisyaratkan bahwa ia hanya menjalankan tugas. "Maaf, Tuan Azka. Ini perintah langsung dari Non Nur," jawabnya singkat.Azka mengernyit. "Jadi... Nur sudah ditemukan? Bagaimana kondisinya? Dia baik-baik saja?"Pertanyaan itu membuat Pak Supri terdiam sejenak, seperti mempertimbangkan bagaimana menjawabnya. Namun sebelum ia sempat membuka mulut, Vero yang sejak tadi berdiri di hadapan Azka mulai melangkah mundur. Kesempatan ini ia gunakan untuk menyelinap keluar, meninggalkan Azka yang terlalu fokus pada percakapannya dengan Pak Supri.
last updateLast Updated : 2025-01-20
Read more

Luka Nur

Rumah Heri kini terasa ramai dengan celoteh, tawa dan tangis anak-anaknya. Nur telah memutuskan untuk menghapus jejak lelaki itu dari hidupnya. Semua foto di galeri ponsel telah di hapusnya, cincin pemberian Excel, kartu debit, dan baju-baju yang mereka beli bersama kini tersimpan di gudang kecil di sudut rumah. Ia merasa lega, bersyukur bahwa Excel belum sempat mengambil hal paling berharga dalam hidupnya—kehormatannya."Biarlah semua jadi kenangan masa lalu. Dan tidak ada gunanya menyimpan itu semua," gumam Nur sambil menutup pintu gudang rapat-rapat, seolah ingin mengunci semua luka bersama barang-barang itu.Hari-hari berlalu, dan Nur mulai menemukan ritme baru. Ia lebih sering menghabiskan waktu bersama teman-temannya, Sera dan Latifa. Mereka selalu tahu bagaimana membuat Nur tersenyum. Sampai sekarang tak ada satu pun temannya yang tahu bahwa Nur pernah menikah. Bahkan, Dika—lelaki yang selama ini mengejar perhatiannya—mulai terlihat lebih sering di sekitar Nur."Nur, aku cuma m
last updateLast Updated : 2025-01-21
Read more

Tekad Besar

Suatu sore, ketika Sera mendapat libur dari tempat kerjanya, Nur mengajaknya bermain ke rumah."Aku kenalkan kamu sama keluargaku, ya," ujar Nur setelah mobil terparkir di garasi.Di dalam rumah, Sera disambut hangat oleh Bambang, Isna, dan Lia, sementara Heri masih ada di kantor. Mereka bahkan tak segan mengajak Sera makan bersama. Setelah itu, Nur dan Sera membuat konten bareng, memanfaatkan momen kebersamaan mereka."Ramah banget keluarga kamu, Nur. Meskipun kalian dari keluarga berada, tapi kalian memperlakukan orang miskin kek aku dengan baik. Rasanya aku kayak di rumah sendiri," ujar Sera terharu."Jangan ngomong gitu, Ser. Yang kaya itu suaminya Mbakku. Tanpa Mas Heri, mungkin kami enggak ada di sini sekarang. Sebenarnya, aku juga sama seperti kamu, berasal dari keluarga kurang mampu," balas Nur, berusaha menutupi jati dirinya."Eh, serius?""He-em. Tapi, Alhamdulillah, banyak cobaan yang sudah kami lewati. Bahkan, Mbak Li
last updateLast Updated : 2025-01-21
Read more

Godaan Maut

Di Balik Ambisi dan DosaDi ruang tamu rumah Oma Mentari, suasana tegang melingkupi. Excel berdiri dengan wajah merah padam, sementara Vero tampak pucat pasi, tangannya gemetar menggenggam ujung rok yang dipakainya. Azka duduk di sofa, menatap Excel dengan wajah penuh kekecewaan dan Oma Mentari mengamati dengan sorot mata tajam yang penuh wibawa.“Excel,” Azka memulai, suaranya tenang tapi tegas. “Kamu sadar apa yang sedang kamu lakukan? Namamu sudah terdaftar di KUA sebagai suami Nur. Apa kamu mau menghancurkan keluarga kita demi wanita ular ini?”Excel menundukkan kepala, merasa tertohok oleh kata-kata sang papa. Namun, sebelum ia bisa menjawab, Vero mencengkeram lengannya.“Excel sudah janji sama aku, Om. Kami akan menikah di KUA saja, tanpa pesta. Setelah itu, dia akan menceraikan Nur. Aku bahkan rela menjadi istri kedua kalau itu yang terbaik,” ujar Vero dengan nada memohon, tapi matanya penuh dengan siasat.Oma Mentari menghela
last updateLast Updated : 2025-01-22
Read more

Kedok Vero Terbongkar

Namun, Vero hanya tersenyum tipis, matanya penuh dengan keyakinan dan berbicara di dalam hati dengan yakin. “Kamu tahu, Excel, aku tidak menyerah semudah itu. Aku tahu kamu punya prinsip, tapi aku juga tahu bahwa kamu bukan manusia yang kebal terhadap perasaan.”Wanita berambut panjang, lurus, dan hitam legam, sering ditata dengan gaya sederhana namun elegan. Hidungnya mancung, bibir tipisnya selalu tampak segar sebab memakai lip balm. Ia memiliki leher jenjang dan bahu yang tegap, memberi kesan anggun saat berjalan. Tubuh rampingnya ia rekatkan pada tubuh Excel agar lelaki itu terbuai.Excel melangkah mundur hingga mentok pada ranjang, berusaha menjaga jarak. Tetapi Vero dengan cepat mendekat lagi, kali ini memegang tangannya dengan lembut. Ia menatap Excel dengan pandangan yang membuat hati lelaki itu goyah. “Aku hanya ingin kamu jujur pada dirimu sendiri, Xel. Aku tahu kamu merasakan hal yang sama.”Perlahan, pertahanan Excel mulai runtuh. Saat tangan V
last updateLast Updated : 2025-01-22
Read more

Siapa Ayah Janin Itu?

Setelah mendengar kabar mengejutkan dari dokter, Excel dan Vero keluar dari ruangan dengan langkah yang berbeda. Vero tampak tampak kalut dan berusaha mencari cara untuk menjelaskan kepada Excel sementara Excel menahan gelombang emosi yang bercampur di dadanya.Ketika mereka sampai di parkiran, Excel berhenti dan menatap Vero dengan wajah tegang."Kenapa kau diam saja, Excel? Bukannya ini kabar baik?" tanya Vero dengan nada setenang mungkin, mencoba mengusir keheningan yang menyesakkan.Excel menggeleng perlahan, lalu menghela napas panjang sebelum berkata dengan nada penuh kekecewaan."Vero, kabar baik? Aku belum pernah menyentuhmu. Tapi sekarang... kau hamil?" "Excel, apa kamu lupa, kita sudah pernah melakukannya sebelum kamu kecelakaan. Berarti kehamilan ini anugerah, bukankah kita harus menerimanya dengan lapang dada?"Excel menatap Vero tajam. "Anugerah? Bagimu mungkin iya, tapi bagiku ini bencana. Aku saja tidak pernah merasa sudah menyentuhmu, kamu jangan pernah coba-coba boh
last updateLast Updated : 2025-01-26
Read more

Pernikahan Dadakan

Vero hanya terdiam membisu membuat suasana menjadi semakin mencekam. Papanya menghentakkan kakinya ke lantai."Jawab Vero! Apa itu anak Manajermu?! Jadi, selama ini kamu rela mengorbankan pernikahanmu dengan Excel demi mengejar karier, lalu jatuh ke pelukan lelaki itu?” bentak Anton. Tantri menggelengkan kepala, air matanya jatuh. “Vero, kami sudah memperingatkanmu. Tapi kau malah memilih jalan ini. Sekarang lihat akibatnya!”Anton yang berdiri di sudut ruangan menelpon manajer Vero, meminta pertanggungjawabannya. Setelah beberapa pembicaraan, lelaki itu setuju menikahi Vero.Namun, Vero menolak keras. “Aku tidak mau menikah dengan dia! Dia tidak sekaya Excel!”Ayahnya langsung menampar meja dengan keras. “Cukup, Vero! Kamu sudah cukup mempermalukan keluarga ini. Kamu akan menikah dengannya, suka atau tidak!”***Malam itu, suasana rumah Vero sangat tegang. Anton, Papa Vero, baru saja selesai berbicara dengan manaj
last updateLast Updated : 2025-01-26
Read more

Diusir

Anton menghela napas panjang. "Ma, ini bukan soal hati. Ini soal harga diri keluarga kita. Vero sudah membuat kesalahan besar, dan aku tak akan membiarkan dia terus tinggal di sini dengan kondisi seperti ini."Tantri menunduk lebih dalam, perasaan campur aduk di hatinya. Ia ingin sekali membela Vero, tapi ia juga tahu bahwa suaminya sudah membuat keputusan yang tak bisa diganggu gugat.Juanda yang berdiri di samping Vero, merasakan ketegangan yang semakin mencekam. Ia melangkah maju, mendekati Anton dengan sikap yang penuh hormat, meskipun hatinya terasa berat."Pa, saya tahu ini tidak mudah bagi keluarga. Tapi saya berjanji akan bertanggung jawab penuh atas Vero. Saya akan merawatnya dan mendampinginya karena ini adalah jalan yang sudah saya pilih."Anton diam sejenak, matanya menilai Juanda dengan tajam. "Kamu sudah mengambil keputusan besar, Juanda. Tapi aku hanya ingin kamu tahu, ini bukan hanya tentang kamu dan Vero. Ini tentang harga diri ke
last updateLast Updated : 2025-01-27
Read more
PREV
1234567
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status