Pengantin Pengganti Untuk Tuan Excel

Pengantin Pengganti Untuk Tuan Excel

last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-30
Oleh:  Sri_EahyuniTamat
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
2 Peringkat. 2 Ulasan-ulasan
66Bab
1.2KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi

Menjadi Pengantin Pengganti bukanlah sebuah kebetulan namun takdir. Seperti halnya Nur Cahyani yang bermula menghadiri pernikahan Excel sebagai tamu undangan, justru dirinya lah yang menjadi Pengantin perempuan karena mempelai wanita kabur dan membatalkan pernikahan secara sepihak. Nur menerimanya tanpa beban dan memberinya syarat meski ditentang oleh mama Excel karena Nur dari desa dan miskin. apa alasan Nur mau menerima tawaran tersebut dan alasan apa yang di ajukan Nur sehingga pernikahan itu akhirnya terjadi? Lalu kemana kah perginya calon pengantin Excel dan alasan apa Excel memeilih Nur? Kisah ini spin off dari cerita ISTRI YANG KAU SIA-SIAKAN TERNYATA WANITA TERHORMAT yang sudah tamat.

Lihat lebih banyak

Bab 1

Hari Pernikahan yang Batal

"Mbak, pengantinya mana kok enggak keluar-keluar. Apa memang gini caranya orang kota?" tanya Nur. Ia sudah merasa pegal duduk terlalu lama dan sudah tak sabar ingin mencicipi prasmanan.

Sejak datang di acara pernikahan Excel, Nur sudah merasa lapar melihat makanan yang begitu menggugah selera meski sebelum berangkat mereka sudah sarapan, namun ia teringat ucapan sang kakak bahwa mereka boleh makan kalau akad sudah selesai.

"Enggak juga sih, di undangan akad kan jam sembilan. Ini udah jam sepuluh lima menit," balas Lia sembari melihat jam di pergelangan tangannya.

Satu bulan yang lalu setelah wisuda, Nur Cahyani tiba di jakarta bersama kedua orang tuanya. Ia berniat untuk melanjutkan kuliah di kota besar itu dan meraih cita-cita untuk menjadi dokter. Bermodal uang tabungan selama mengonten, tekadnya sudah bulat untuk meraih kesuksesannya. Apalagi kedua orang tuanya sangat mendukung, di tambah sang kakak ipar juga berjanji akan membantu memberi tambahan dana. Tetapi, untuk saat ini orang tua Nur sudah kembali pulang ke desa untuk mengurus ternak.

"Bang," ujar Lia menyenggol lengan sang suami.

"Hemm," balas Heri sembari menatap ke arah sang istri.

"Coba Abang masuk deh, temui Excel. Kok dia enggak keluar-keluar, takutnya ada sesuatu yang terjadi," seru Lia.

"Ya udah, kalian mau ikut apa di sini aja?" tanya Heri siap untuk beranjak dari duduknya.

Hari ini Nur di ajak kakaknya menghadiri pesta ulang tahun Excel, di sebuah gedung hotel bintang lima. Nur bersama Lia dan Heri duduk di ruang tamu, menunggu akad yang yang tak kunjung di mulai, walau sudah satu jam menunggu.

Dengan cepat Nur menyahut, "Aku ikut. Di sini entar malah kayak orang hilang."

Tentu saja Nur merasa asing di tempat seperti ini, sebab ia yang dari desa terbiasa dengan suasana sederhana bukan mewah seperti yang ia rasakan saat ini.

Akhirnya Lia juga ikut bangkit dan berjalan beriringan menuju ruang ganti pengantin. Sesaat sampai di depan pintu yang tertutup tak rapat, Nur berserta kedua kakaknya mendengar erangan prustasi dari dalam.

"Argh....Gila! Sumpah Vero benar-benar gila! Ma, Vero pergi, dia membatalkan pernikahan ini," serunya dengan keras bahkan suara itu terdengar gemetar.

Nur memandang kedua kakaknya, bertanya lewat kode mata. Lia dan Heri kompak menggeleng tanda bahwa mereka tidak tahu apa yang sedang terjadi.

"Apa maksudmu, Xel? Bagaimana bisa...?" Terdengar suara perempuan yang sangat jelas shock.

"Keluarga mereka mempermalukan kita! Bagaimana bisa mereka membiarkan ini terjadi?" Suara lelaki menyusul terdengar sangat geram.

"Mas, sepertinya mereka sedang terkena masalah. Pengantin wanita kabur, kasihan sekali Om Excel, hatinya pasti sangat hancur dan keluarganya bakalan menahan malu yang sangat besar," ucap Nur dengan lirih menatap ke arah Heri dan Lia.

"Kamu benar, Nur. Kasihan Excel, ntah kenapa bisa-bisanya Vero kabur di hari pernikahan. Padahal setahuku mereka saling mencintai," balas Heri merasa iba.

"Masuk aja, Mas, coba hibur om Excel, dia pasti sangat terpukul," pinta Nur yang langsung mendapat anggukan oleh Heri.

Heri langsung mendorong pintu itu dengan lebar dan mengucapkan salam, "Assalamualaikum, permisi."

Seketika Excel dan mama papanya langsung menoleh ke arah pintu. Nur melihat raut-raut wajah prustasi tersebut. Kedua mata Excel memerah tanda ia sangat marah, entah kenapa hatinya terasa sangat perih.

"Maaf, Om, Tante, kami lancang masuk. Kami tidak sengaja mendengar obrolan kalian. Apa benar Vero kabur dan membatalkan pernikahan ini, apa masalahnya?" tanya Heri dengan hati-hati.

Excel menggeleng dan meraup wajahnya prustasi. "Aku tidak tahu, Pak. Sepertinya dia memang sudah merencanakan semua ini! Entah apa salahku?"

Tiba-tiba, seorang sepupu Excel mendekat dan memberitahu bahwa penghulu sedang menunggu keputusan mereka. Excel terdiam, menatap Nur yang berdiri di samping Lia. Dalam tekanan yang menyiksa, muncul ide nekat yang tiba-tiba melintas di pikirannya.

Tanpa banyak berpikir, Excel mendekati Lia dan Nur. "Bu Lia, aku tahu ini gila, tapi... bolehkah aku menikahi Nur sebagai pengganti Vero?"

Wajah Lia berubah kaget, begitu juga Nur yang terperangah dengan permintaan mendadak itu. "Apa? Maksudmu... Excel, jangan sembarangan ngomong kamu. Ini tidak mungkin terjadi!" ujar Lia.

"Dengarkan aku, Bu Lia. Aku tahu ini mendadak, tapi aku yakin Nur orang yang baik. Aku butuh dia," balas Excel memohon.

Tanpa izin, Excel meraih tangan Nur, membuat gelombang dahsyat pada rongga dada gadis berpakaian kebaya kalem berwarna pastel itu. Kebaya sederhana dengan bordir halus di sepanjang lengan dan bawahnya menambah kesan anggun, meski Nur merasa jauh dari sosok yang bisa menggantikan Veronika.

"Nur, ini mungkin sedikit aneh. Tapi dari lubuk hatiku yang paling dalam aku benar-benar serius mengajak kamu menikah. Sekali lagi aku tanya sama kamu, maukah kamu menikah denganku Nur Cahyani?" Excel mengulang pertanyaan yang belum Nur jawab sejak tadi.

Kedua mata Nur membola, ia tak menyangka Excel akan tahu nama panjangnya. Ia mengamati kedua mata Excel secara dalam, tak ada sedikitpun keraguan dari mata lelaki itu.

"Aku mau, Om, nikah sama kamu," balas Nur membuat Lia dan Heri spontan menoleh ke arahnya tak percaya.

"Nur..! Jangan main-main kamu!" pekik Lia melotot.

Nur tak menghiraukan kakaknya dan menatap Excel dengan senyum misterius, "Tapi, ada syaratnya!"

Tampilkan Lebih Banyak
Bab Selanjutnya
Unduh

Bab terbaru

Bab Lainnya

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen

user avatar
Pantang Menyerah
ceritanya seru aku masukkan dalam buku pustaka... jangan lama-lama thor upnya
2024-11-27 05:57:02
0
default avatar
Sri_Eahyuni
Selamat pagi semua.... terima kasih yang sudah berkenan mampir di cerita baru aku. Mohon dukungannya ya, semoga suka cerita Nur dan Excel kisah spion off dari Cerita Istri yang Kau Sia-siakan Ternyata Wanita Terhormat. Happy reading.....
2024-11-22 08:49:10
0
66 Bab
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status