Sementara itu di tempat lain, saat hari masih malam, Don dan seorang rekannya memindahkan tubuh co pilot Marco Hermawan yang masih tak sadarkan diri, ke kantor distrik. Di situ ada tikar terhampar di lantai, tubuh sang co pilot digeletakkan di atas tikar.“Siapa dia, Kakak Don?” tanya staf kantor distrik yang piket malam.“Dia co pilot, pesawatnya ada di bandara. Barusan saya ketemu dia di rumah makan. Rupanya dia icip-icip tuak, tapi dia tidak kuat, dia pingsan. Saya titip dia di sini, ya? Kasihan kalau dia tergeletak di tempat umum. Nanti kalau dia bangun, tolong antar dia ke hotel yang ada di dekat bandara. Kalau bisa, antar dia pagi-pagi, sebelum pesawatnya berangkat. Biasanya penerbangan pagi itu jam tujuh.”“Oh ... tapi saya sibuk, kakak Don.”Don memberi dua lembar uang warna merah. “Ini ganti bensin motormu.”“Terima kasih Kakak Don, nanti saya bangunkan dia kalau sudah pagi. Tapi kalau dia tanya, kenapa dia ada di sini, saya harus jawab apa?”“Bilang saja kalau semalam dia da
Last Updated : 2025-10-17 Read more