Rey duduk bersandar, lengan terlipat di dada, menikmati hembusan angin yang tenang. Alzam yang baru menyeesaikan sholat sunnah ba'diyah, menjejerinya. Mereka duduk berdampingan, berbicara dengan suara rendah seperti takut mengganggu semesta."Enak ya, di sini," ujar Rey pelan sambil menatap langit."Makanya, tak usah balik ke kota. Tinggal ajukan mutasi, siapa tahu bisa ditempatkan dekat sini," sahut Alzam sambil mengedipkan mata. "Bude aja bingung masih bujuk MasBisbah agar mau diajak ke rumahnya."Rey tersenyum kecil. Wajahnya tampak lebih santai, seperti baru menemukan tempat untuk pulang."Ayo pulang, kamu ditunggui, tuh." celetuk Alzam disertai tawa ringan."Bukannya kamu yang nggak sabaran segera ketemu Lani?""Aku sih masih lama puasanya, Rey. Harus bisa nahan diri." Alzam terkekeh. "Kalau kamu kan, ini malam,..pertama." Alzam mengerling, menggoda Rey."Ya, siapa suruh kamu ngajak ngobrol soal malam pertama di serambi masjid. Nggak cocok tempatnya, Zam.""Lah, biar sekalian to
Terakhir Diperbarui : 2025-04-05 Baca selengkapnya