"Bu, sungguh, nggak perlu," ujar Giyan, lalu mulai batuk.Kondisinya masih sangat lemah, terlalu emosional bisa membuat tubuhnya tidak nyaman."Aku ingin bicara dengan Giyan, bisakah Bu Yunita meninggalkan ruangan sebentar?" Begitu Henry selesai bertanya, Yunita segera menanggapi, "Baik, aku akan pergi sekarang. Tapi, Giyan baru sadar, masih sangat lemah, tolong jangan membuatnya tetekan.""Tentu saja," balas Henry sambil mengangguk."Bu, hati-hati di jalan," ujar Giyan kepada ibunya."Kalian bicaralah, aku permisi dulu." Setelah berpamitan, Yunita pun pergi.Setelah pintu kamar tertutup, Giyan langsung bertanya, "Bagaimana Mia meninggal?"Dia hampir kehilangan nyawanya untuk menyelamatkan Miana, tetapi Miana tetap saja meninggal!Jika dia tahu akan menjadi seperti ini, lebih baik dia mati saja dan pergi menemani Miana."Dia menghilang di tepi laut, aku nggak tahu detailnya." Henry menatap wajah Giyan. "Kamu bersekongkol dengannya, 'kan? Dia berpura-pura mati, dan kamu yang menangani s
Read more