Alana hanya diam berdiri sambil mendengarkan kalimat demi kalimat yang keluar dari mulut Yuni, bahkan ia tidak peduli dengan posisi Yuni yang tengah bertekuk lutut sambil memeluk kakinya. Tak hanya Yuni, tetapi Yunia juga. Namun, ia tak menampik jika hatinya berdesir mendengar pengakuan Yuni. Ya, Yuni mengatakan jika Melani sudah menipunya. Tak hanya perkara anak saja, Melani yang mandul sudah mengambil alih rumah dan perusahaan milik Kevin. Walaupun Kevin berhasil menjebloskan Melani ke dalam penjara, perusahaan dan harta lainnya tak bisa lagi didapat karena Melani sudah menjualnya kepada seorang mafia yang membuat Kevin dan keluarga tak mungkin bisa menebusnya."Maafin Ibu, Nak, maafin Ibu ...." Yuni berucap lirih, lalu terisak. Alana menarik napasnya dalam-dalam, lalu berkata, "Bangunlah!""Tidak! Ibu tidak akan bangun sebelum kamu memaafkan Ibu, Nak!" Yuni semakin mengeratkan pelukannya. Alana mengembuskan napas kasar, "Saya ada rapat penting sekarang. Jadi, lebih baik Ibu perg
Terakhir Diperbarui : 2025-10-08 Baca selengkapnya