Lahat ng Kabanata ng Aku yang Hebat Ditolak Nikah?: Kabanata 371 - Kabanata 380

Hanya terlihat Arjuna sudah tergeletak di lantai dengan darah mengalir di seluruh tempat, dia tewas tepat di depan batu nisan putranya.Fitri sangat terpukul. Orang tua sudah tiada. Selain mengandalkan kakeknya, dia sangat menyayangi setiap kerabatnya. Maa mungkin dia tidak sedih saat melihat kematian tragis paman kelimanya dan terlihat seperti bunuh diri?Hanya ekspresi Heijo yang tidak menunjukkan banyak perubahan, seolah sudah menduga kejadian seperti itu. Sorot matanya juga memancarkan rasa senang atas kemalangan orang lain."Fitri, sekarang bukan waktunya bersedih. Kamu harus memikirkan alasan paman kelimamu tiba-tiba bunuh diri."Fitri yang telah menangis beberapa saat menoleh dengan bingung setelah mendengar ucapan Heijo."Apa maksudmu?""Saat aku tiba, dia masih baik-baik saja! Hanya saja dia memberitahuku kalau pelaku pembunuh putranya pasti Fandy, tapi nggak ada bukti. Mungkin karena dia sebagai ayah gagal membalaskan dendam putranya adalah alasan dia kehilangan keinginan unt

"Aku menantangmu atas nama Asosiasi Tetua. Pada malam bulan purnama, tunggulah di puncak Gunung Josin!""Hormat, Bardin."Inilah kata-kata di catatan itu yang membuat Fandy bingung."Kak Fandy, maaf sudah mengecewakanmu."Saat ini Sinta tidak peduli dengan lukanya sendiri dan terus meminta maaf. Ternyata hal pertama yang dia lakukan untuk Fandy setelah menjadi Tuan Drag berakhir dengan kegagalan."Jangan dimasukkan ke dalam hati. Setidaknya Bardin ini berada di tingkat Suci Bela Diri. Wajar kalau kalian bukan tandingannya."Orangnya tidak terlihat, tetapi Sinta dan para master dari Balai Tim Drag terluka. Perbedaan kekuatannya bisa dibayangkan. Fandy sendiri juga keluar cukup cepat, tetapi orang itu sudah tidak terlihat."Kamu pernah mendengar tentang Asosiasi Tetua?"Sinta menggelengkan kepalanya."Nggak, setidaknya sejauh yang kutahu, nggak ada organisasi seperti itu di Negara limas."Sosok Eva terlintas di benak Fandy dan kata-kata yang dia ucapkan langsung terngiang.Mungkinkah mus

Ini adalah pertama kalinya Fandy mendengar Catherine begitu sedih sampai menangis yang membuatnya tersentuh."Apa yang terjadi? Bicaralah perlahan!""Penyakit nggak jelas muncul di panti asuhan ibu kota provinsi. Kamu ada di sana, bisa nggak pergi sebentar? Anak-anak itu sangat kasihan dan kesakitan."Panti asuhan? Fandy tidak perlu bertanya apa yang terjadi dan apa hubungan antara panti asuhan dengan Catherine. Dia hanya tahu ada anak-anak tunawisma di sana yang sudah sangat menyedihkan. Kalau sampai menderita karena sakit, sulit sekali untuk membayangkannya."Sekarang aku akan pergi ke sana!""Terima kasih, Fandy. Nona dan aku baru saja tiba di Kota Yujino, sekarang bersiap untuk naik pesawat ke ibu kota provinsi. Selain kamu, Nona sudah menggunakan koneksinya untuk mencari dokter genius di ibu kota provinsi."Ratu juga terlibat? Fandy tidak bertanya lagi, hanya mengakhiri panggilan sebelum menghentikan taksi dan pergi ke alamat yang Catherine katakan kepadanya.Tidak lama setelah na

Guru telah membuka suara dan Gerald yang sudah membenci Fandy segera menunjuk dengan tangan kanannya."Dengar nggak!? Kalau nggak mau bantu, keluarlah! Jadi orang itu harus sadar diri, terutama kita adalah dokter pengobatan tradisional. Kita nggak akan bisa mengandalkan bualan orang untuk mencapai puncak."Awalnya, Gerald hanya ingin membantu guru mengendalikan situasi saat mengobati pasien, alhasil setelah Jenifer mengatakan itu, mana mungkin dia tidak iri terlepas apakah itu benar atau tidak?Masih tidak berdebat dengan Gerald, Fandy menatap Riko yang menoleh ke arah jarum itu lagi dan berkata dengan serius."Entah apakah kamu selalu mendengar tentang Benih Pembunuh?"Apa!? Seketika Riko berdiri dan pupil matanya bergetar."Benar! Pantas saja kok aku merasa seolah merasakan sesuatu, tapi aku nggak ingat. Benar! Ini pasti Benih Pembunuh!"Jenifer buru-buru bertanya."Apa itu Benih Pembunuh?"Yang menjawabnya adalah suara lain."Benih Pembunuh adalah peringkat terendah kedua di antara

Riko agak bingung karena keterampilan medis Ganos jauh lebih baik daripada miliknya. Meskipun hanya terpaut satu peringkat, dia tahu jelas situasi sebenarnya.Jadi dibandingkan dengan Fandy, Ganos jelas lebih bisa diandalkan. Dia setuju untuk membantu Fandy karena dipaksa oleh situasi saat ini dan tidak punya pilihan selain melakukannya. Sekarang ada pilihan yang lebih baik, tentu saja itu adalah dua situasi.Dia begini dan Fitri juga memikirkan hal yang sama, itulah sebabnya dia berani menegur."Fandy! Aku tahu kamu nggak berani bercanda tentang masalah semacam ini, tapi Dokter Ganos punya keterampilan medis yang sangat hebat. Seharusnya kamu tahu hal itu. Demi keselamatan anak-anak ini, jangan bertindak mengikuti emosi lagi."Gerald juga memanfaatkan kesempatan itu untuk berbicara."Benar, Guru juga mengakui keterampilan medis Senior Ganos. Jelas yang terbaik adalah menunggunya datang."Heh! Anggap saja kamu beruntung. Kalau bukan karena guruku juga terlibat, aku tidak akan repot-rep