Lahat ng Kabanata ng Aku yang Hebat Ditolak Nikah?: Kabanata 631 - Kabanata 640

Setelah Nardo bereaksi kembali, Fandy dan Yolanda sudah berjalan menjauh."Sialan! Waktuku sudah terbuang dengan sia-sia!"Nardo sudah tidak lagi tertarik dengan Yolanda. Dia memiliki dua prinsip dalam memainkan wanita, yang pertama adalah wanita itu harus cantik dan memiliki bentuk tubuh yang indah, yang kedua adalah wanita itu harus perawan meskipun tidak terlalu cantik.Yolanda bukanlah wanita yang cantik sampai bisa membuat jantungnya berdetak dengan cepat, tapi Yolanda pandai merawat dirinya, sungguh disayangkan.Setelah memasuki taksi, jantung Yolanda masih berdetak dengan cepat."Apakah masalah ini sudah berakhir?"Yolanda mengangguk."Benar, aku sudah cari tahu kesukaan Nardo. Seharusnya nggak akan ada masalah lagi di masa depan. Tapi maafkan aku karena bertindak seperti itu tanpa kasih tahu kamu sebelumnya."Huh, Fandy mendesah di dalam hati. Jelas-jelas dia mendapat keuntungan dari hal ini, tapi malah Yolanda yang meminta maaf."Nggak apa-apa, selama kamu bisa terbebas dari m

Setelah tertegun sejenak, Mona kembali berkata."Tentu saja dia berbakat! Hasil pemeriksaan denyut nadi yang dilakukan oleh Dokter Yohan sama persis dengan yang dikatakan oleh Kak Fandy, apakah ini semua nggak cukup? Selain itu, Dokter Yohan bahkan bilang kalau dia nggak bisa menyembuhkan penyakit ini, kenapa Anda masih nggak percaya?"Ternyata benar jika ayahnya mengetahui tindakan Eric, Mona benar-benar merasa kecewa."Tutup mulutmu! Apakah kamu nggak lihat mobil Rido sudah datang? Cepat minggir."Mona hampir meneteskan air matanya, dia tidak pernah disukai oleh ayahnya dan sudah memendam hal ini untuk waktu yang lama. Tidak disangka ayahnya akan menunjukkan rasa tidak sukanya dengan begitu terang-terangan hari ini.Apakah ini semua karena dia adalah seorang perempuan yang tidak berhak mewarisi posisi kepala keluarga, tapi malah dimanja oleh Kakek?Eric yang berada tidak jauh dari sana tersenyum dingin, sambil berkata dalam hati, 'Dasar bodoh, tidak disangka kamu mengadu pada Ayah? T

Meskipun mereka berdua saling berbicara melalui pikiran, orang tua itu menggelengkan kepalanya."Benar, mereka nggak kasih informasi apa pun. Peningkatan dalam aspek itu juga sudah diverifikasi oleh para leluhur di setiap generasinya. Siapa yang menyangka Mona akan mengalami kondisi seperti itu? Tapi baguslah kalau seperti ini. Kalau kita terus membiarkan hal ini, bukankah akan ada masalah yang tiada habisnya di masa depan?"Tulang ini adalah benda yang diwariskan dari leluhur, bagaimana mungkin mereka tidak menghargainya? Kalau tidak, mereka tidak mungkin bertanya pada Dokter Yohan terlebih dahulu untuk memastikannya, lalu membuat begitu banyak rencana cadangan. Mereka takut jika Fandy mengetahui tulang apa itu dan ingin mengambilnya dengan alasan mengobati penyakit.Jika tulang itu benar-benar yang membuat kondisi Mona menjadi seperti ini, maka mereka harus menanganinya secepat mungkin. Kalau tidak, entah ada berapa banyak orang yang akan menderita di masa depan.Lalu kenapa jika itu

Setengah jam kemudian, Fandy tiba di sebuah pusat perbelanjaan yang tidak terlalu buruk di sekitar.Terdapat banyak pusat perbelanjaan seperti ini di Kota Taro, tapi Fandy memilih tempat ini karena dia telah bertanya sebelumnya bahwa terdapat toko syal yang sangat autentik di dalam pusat perbelanjaan ini.Karena Fandy ingin memilih hadiah, maka dia harus memilih barang-barang lokal. Membeli tas mewah untuk dijadikan hadiah sangat tidak kreatif, karena bisa dibeli selama memiliki uang.Saat Fandy sedang menunggu lift, tiba-tiba terdengar suara teriakan yang mengejutkan semua orang."Ah! Dari mana datangnya pencuri ini! Ga ... gaunku!"Semua orang segera menoleh, mereka melihat seorang perempuan sedang menatap gaunnya dengan ekspresi sedih. Selain itu, terdapat seorang gadis berusia sekitar lima atau enam tahun di sampingnya, gadis itu mengenakan pakaian yang kotor dan compang-camping."Kakak! Apakah Kakak mengenalku?"Gadis itu kembali mengulurkan tangannya, hanya saja perempuan itu hen

"Huh, nggak tahu apa yang dipikirkan oleh Yolanda. Nggak disangka dia bisa bersama dengan sampah sepertimu."Manajer toko mengetahui jika Nardo akan segera membalaskan dendamnya, karena identitas Nardo sama sekali tidak sederhana. Nardo adalah anak konglomerat di Kota Taro yang memiliki banyak uang. Selain itu dia juga pernah beberapa kali tidur bersama dengan Nardo, jadi tidak peduli bagaimanapun juga masih ada hubungan di antara mereka."Tuan Muda Nardo adalah anggota platinum tertinggi di toko kami, dia bisa membunuh dengan satu tamparan."Meskipun Fandy terkejut dengan kemunculan Nardo, bagaimana mungkin dia akan menghabiskan waktunya dengan sampah ini? Lagi pula toko yang menjual syal di Kota Taro tidak hanya toko ini."Siapa yang bisa menghalangiku kalau aku mau pergi?"Tidak disangka Nardo benar-benar menyingkir, kedua pengawal Nardo hendak masuk ke dalam saat melihat ini. Tapi tubuh mereka bergetar dan segera menyingkir saat hendak mengulurkan tangan untuk menghentikan Fandy."