Ketika Fandy bergegas ke pintu vila, Ganos sedang memuntahkan darah dan berdiri kokoh di depan Jenifer.Di sisi berlawanan adalah Kak Eva. Siapakah yang menyangka kedatangannya begitu cepat, seakan-akan sudah berada sangat dekat."Karena kamu bersikeras melakukan ini, jangan salahkan kalau aku nggak akan sungkan lagi."Eva memasang ekspresi muram di wajahnya. Eva melukai Ganos dengan satu gerakan dan tidak membunuhnya secara langsung, yang mana sudah dianggap memberinya sebuah kehormatan. Tanpa diduga, Ganos masih belum menyerah, jadi tentu saja Eva tidak bisa menahan diri.Begitu teringat Kak Eva serius dengan pekerjaannya, terutama karena ini adalah perintah gurunya, Fandy bahkan tidak repot-repot berteriak pada bawahannya untuk bertindak. Eva mengerahkan kecepatan maksimalnya, bahkan menggunakan Jimat Dewata pemberian gurunya dan akhirnya menghentikan Eva di saat kritis."Bawa dia pergi!"Begitu mengetahui bahwa dirinya bukan tandingan lawannya, Fandy segera memeluk Eva.Dengan mema
Baca selengkapnya