Jam istirahat tiba. Semua siswa berhamburan keluar kelas menuju kantin. Setelah otak diperas menerima pelajaran, kini giliran perut yang menuntut diisi. Bulan dan Yona pun tak terkecuali. Perut mereka sudah keroncongan.“Yah, penuh!” keluh Bulan begitu menginjakkan kaki di kantin sekolah. Matanya menyapu ruangan yang dipenuhi siswa. Tak ada satu kursi pun tersisa.“Pesan eaja dulu, nanti gampang cari tempat,” usul Yona sambil melangkah ke arah gerobak bakso Mang Ucup, yang sudah dikerubungi siswa lain.“Mang, seperti biasa ya, dua!” teriak Yona dari belakang kerumunan.“Siap, Neng. Ditunggu,” sahut Mang Ucup, mengangkat jempolnya tinggi-tinggi.“Antri, woi!” seru siswa lain.“Aku juga antri. Lihat tidak aku berdiri di mana?” cetus Yona santai, lalu melenggang pergi.“Cewek tidak jelas,” gerutu salah satu cowok yang melihat sikapnya.“Hati-hati, Dre. Kalau dia denger, bisa dihajar kamu,” ucap temannya mengingatkan.“Buat apa takut,” balas Andre santai, meski matanya masih mengikuti ara
Last Updated : 2025-05-14 Read more