Sepulang sekolah, Brian menyempatkan diri mengunjungi Mirza. Seminggu terakhir ia disibukkan ujian kenaikan kelas, sehingga belum sempat melihat kondisi sahabatnya itu.Di depan ruang rawat, ia bertemu dengan kedua orang tua Mirza yang tampak bersiap pergi.“Siang, Tante, Om,” sapa Brian ramah, sambil mencium tangan mereka.“Siang, Nak. Kebetulan kamu datang,” ujar Hartono. “Om dan Tante titip Mirza, ya. Dia sudah sadar dari koma. Kami mau ke kantin sebentar.”“Beneran, Om?” Brian berseru senang. “Wah, syukurlah! Siap, Om. Dengan senang hati saya akan menemani Mirza.” Ucapnya dengan gestur memberi hormat. Dengan semangat, Brian masuk ke dalam kamar. Senyumnya langsung merekah saat melihat Mirza duduk bersandar di atas ranjang.“Brooo, akhirnya kita bisa kumpul lagi!” serunya sambil langsung memeluk temannya.“Eh, apaan sih! Peluk-peluk segala!” protes Mirza, mendorong tubuh Brian menjauh.“Ya ampun, juteknya,” sungut Brian kesal sambil duduk di kursi sebelah ranjang.Ia menjatuhkan t
Last Updated : 2025-06-09 Read more