12. Terjebak Cinta Terlarang Terkena Guna-guna. Penulus: Lusia Sudarti Part 12 "Tenang aja Wak, selagi mereka nggak pake kekerasan aku masih bisa tahan," sahutku sambil tersenyum. Dan di balas senyuman oleh Wak Wati. "Pulang dulu ya Wak. Mau nyiapin makan siang buat Anjani!" Pamitku. "Oh iya May." "Dasar si Emak-Emak punya mulut nggak bisa nge-Rem. Coba aja kalo bukan di rumah orang, sudah ku cabik-cabik tuh mulut pake kuku, biar tambah lebar." ,gerutuku. "Apa sih Dek kok ngomel-ngomel terus," tanya Sunardi sang Paman yang baru selesai mandi. "Nggak ada kok," jaeabkuwab ku santai. "Dimana Anjani dek, nggak kelihatan?" tanyanya lagi, sambil mengedarkan tatapannya. "Ada lagi tidur di kamar," sahutku. Ibu juga belum pulang. Meja makan jadi terasa sepi, karena yang bikin lucu, selalu Ibu. Hingga selesai makan, nggak ada obrolan seperti biasa. Hanya basa basi antara Bapak dan keponakan nya. "Maya ..." panggil Bapak. "Iya Pak," jawabku. "Nanti tolong beli paku 1 kilo ya? temp
Last Updated : 2024-11-27 Read more