Wu Yu mengangkat tangannya. Asap hitam menyelubungi jari-jarinya, menari seperti nyala lilin terbalik. Dari tubuh mayat-mayat hangus di sekitarnya, garis tipis energi mengalir menuju dirinya. Suara lirih jeritan, seperti gema dari dunia bawah, mengisi udara.“Sedikit lagi,” gumamnya. “Sedikit lagi, dan dunia ini akan runtuh.”Setiap kali ia membunuh, bukan hanya jiwa korban yang hancur, tetapi juga ruang itu sendiri yang retak. Aura iblisnya tumbuh, semakin padat, semakin kuat. Bersama setiap tetes penderitaan, kekuatan spiritual yang mengalir dalam dirinya meningkat. Dan jauh di tempat lain, di ruang meditasi yang terjaga kabut ungu di alam luar, Liang Zheng tersenyum tipis.Ia duduk bersila di tengah formasi sihir. Ratusan lilin hitam mengelilinginya, menyala tanpa bahan bakar. Jiwa Wu Yu, yang telah ia ikat dan bimbing, menjadi perpanjangan tangan dari ambisinya.“Teruslah menyebar ketakutan, Wu Yu,” bisiknya. “Jadikan setiap ratapan mereka sebagai fondasi kekekalan kita.”***Ti
Last Updated : 2025-05-23 Read more