Perjalanan menuju istana memakan waktu hampir satu jam. Mereka melangkah menyusuri jalan berliku yang membelah lanskap seperti lukisan hidup.Langit menggantung dalam warna jingga menyala, seperti senja yang lupa padam. Awan-awan tipis mengalir lamban, berkilau keemasan seolah dilukis oleh api. Di kejauhan, danau-danau kecil menyala samar. Bukan air biasa, permukaannya berkilau seperti kaca cair, dan panasnya membuat udara sekitarnya bergetar halus.Seekor ikan spiritual melompat, siripnya menyala bagai bara. Anak-anak di dalam rombongan menunjuk dan terkekeh, mata mereka membelalak kagum. “Itu… ikannya bercahaya!” seru salah satu anak, nyaris tergelincir sebelum diselamatkan ibunya.Padang bunga membentang di kedua sisi jalan. Kelopak-kelopak menyala lembut, bukan dari cahaya matahari, tapi dari diri mereka sendiri, nyala hangat yang menyebarkan aroma manis, seperti rempah yang membakar tubuh dan menyegarkan jiwa. Beberapa bunga bergerak perlahan, seolah menyambut kehadiran mereka
Terakhir Diperbarui : 2025-06-11 Baca selengkapnya