Yunita sudah duduk di meja makan dan memilih kursi yang menghadap pada kakaknya tepat meski terpisah oleh meja. Sedari kecil, kepemilikan posisi duduk di meja makan, Bu Agus selalu mengacaknya tiap hari, sehingga tidak ada ketetapan duduk untuk satu keluarga itu hingga tua. “Mas Juan makannya buru-buru amat?” sapa Yunita. Mereka terdiam lama dengan Juan yang hanya memandangnya sekali, saat Yunita baru duduk dan kini diabaikan. “Kamu ke sini, kenapa tidak ambil makan? Sudah malam, lekaslah makan.” tanya Juan kembali dan menghentikan makan sejenak. “Aku sudah makan … sebetulnya aku ada perlu dengan Mas Juan.” “Ada apa?” sahut Juan cepat. Tatapannya kini lekat pada Yunita. “Mas, kenapa akhir-akhir ini, sejak malam Intana membawamu ke villanya, Mas Juan jadi aneh. Diem terus, aku ngerasa kehilangan. Ada apa sih, Mas?” tanya Yunita dengan ekspresi mendesak. Juan tampak mengambil nafasnya dengan panjang. Bukan menjawab, kemudian lanjut makan kembali. Yunita terus memandang
Last Updated : 2025-08-30 Read more