All Chapters of Sang Menantu Perkasa: Chapter 491 - Chapter 500

"Cih! Dasar sekelompok orang sombong!"Suara makian Disa terdengar dari luar. Setelah orang-orang itu keluar, Disa yang sangat marah pun mengejar keluar untuk memaki mereka.Dia kembali setelah lelah memaki.Begitu masuk ke ruang tamu, Disa yang memaki hingga mulutnya kering, langsung mengambil teko yang ada di depan Arjuna, kemudian menghabiskan teh dalam teko."Brak!"Gadis itu meletakkan teko dengan keras hingga Arjuna terkejut."Aduh!"Sebelum Arjuna pulih dari keterkejutannya, Disa tiba-tiba berteriak, membuat Arjuna tersentak lagi."Disa, bisakah kamu lebih lembut? Kalau begini terus, aku bisa terkena serangan jantung.""Apa itu serangan jantung?"Sebelum Arjuna membuka mulutnya, Disa sudah berbicara sendiri. "Aish .... Tuan, kamu jangan menjelaskan. Aku tidak berminat untuk mendengarnya. Sekarang, masalahnya adalah kenapa kamu masih bisa duduk di sini?""Hm?" Arjuna menatap Disa dengan bingung. "Kenapa aku tidak boleh duduk di sini?""Rumor di luar sudah begitu parah. Daripada m

Sejak dia berniat menghamili Daisha, Arjuna mulai memerhatikan satu hal.Mengonsumsi banyak makanan yang bersifat alkali akan meningkatkan peluang memiliki anak laki-laki.Mengonsumsi lebih banyak makanan asam akan meningkatkan peluang memiliki anak perempuan.Meskipun hal ini tidak seratus persen pasti, hal ini berdasarkan ilmu pengetahuan.Selama ini, melalui pengamatan dan pemahaman, Arjuna menemukan bahwa makanan yang dimakan orang-orang di tempat ini sebagian besar bersifat asam.Terutama Bratajaya.Rumput laut merupakan makanan dengan kandungan alkali yang relatif tinggi sehingga Arjuna meminta Tamael untuk pergi ke sebuah negara bagian pesisir untuk membeli rumput laut.Orang-orang di tempat ini tidak makan rumput laut. Ketika Tamael mengambil gambar rumput laut yang digambar Arjuna untuk membeli, orang-orang memandangnya seperti orang bodoh. Terutama karena dia membelinya dengan harga tinggi.Ketika penjual ikan sedang memetik rumput laut untuk Tamael, dia merasa bersalah, jadi

Begitu ucapan Irwan terlontar, suara-suara marah di sekitar pun berkurang drastis, bahkan digantikan oleh tawa.Di antara orang yang datang untuk menonton pertandingan, ada anggota Keluarga Kusumo dari Desa Embun. Di tengah suara tawa, mereka diam-diam menjauh dari Arjuna.Mereka datang untuk menonton pertandingan, awalnya karena ingin memanfaatkan kesempatan untuk dekat dengan Arjuna.Setelah ejekan-ejekan berlangsung beberapa saat, tatapan kasihan mulai muncul di mata beberapa orang.Mereka merasa kasihan pada Disa yang tinggi dan kuat dengan bokong besar. Dia merupakan wanita yang bisa melahirkan anak laki-laki, tetapi malah menikah dengan Arjuna yang mandul.Irwan bahkan secara terang-terangan menatap Disa dengan pandangan genit, dia sepenuhnya mengabaikan Arjuna.Tidak hanya Irwan, tetapi banyak pria juga memandang Disa dengan tatapan yang sama."Irwan, omong kosong apa yang kamu bicarakan?"Disa yang pemarah, tak kuasa menahan diri untuk tidak mengangkat tinjunya.Disa telah lama

"Yang Mulia." Bayu berbalik, kemudian berlutut kepada Mois. "Semua orang tahu bahwa Yang Mulia adalah pejabat jujur yang berdedikasi untuk melayani rakyat. Yang Mulia Bupati bahkan mengeluarkan surat pujian kepada Mulia, karena Anda bersikap tidak memihak dalam segala hal. Baik itu saudara atau teman, Anda tidak pernah pilih kasih. Tolong berlaku adillah untuk anakku!""Aku akan bertindak sesuai hukum." Mois sangat tidak senang, tetapi dia tidak boleh menunjukkannya. Bukan saja tidak boleh menunjukkannya, dia benar-benar harus menegakkan hukum secara tidak memihak dalam masalah ini.Ucapan Bayu yang panjang lebar sama sekali tidak memuji Mois. Sebenarnya dia menekan Mois dengan menggunakan bupati.Jika Mois lebih memihak Arjuna, artinya dia menyalahgunakan kekuasaannya dan melanggar hukum, sama sekali tidak takut pada bupati."Terima kasih, Tuan."Bayu berlutut sambil menyeringai. Dia bertekad untuk mencelakai Arjuna hari ini untuk membalaskan dendam Irwan serta merampas harta, istri,

"Tuan Irwan, jangan emosi. Kamu harus segera pergi berobat. Kalau tidak, kamu akan benar-benar buta."Perkataan Arjuna mengingatkan Bayu. Dia berteriak kepada pengurus rumah. "Dasar budak tua yang tidak kompeten, apa yang kamu lakukan? Cepat bawa Tuan Muda cari tabib!""Arjuna, kamu pasti sengaja menyakiti mataku. Kepala daerah bahkan bekerja sama denganmu," ujar Bayu dengan garang saat melewati Arjuna.Saat ini, dia baru menyadari mengapa Mois segera berbalik melawan Arjuna, bahkan mengasari istri Arjuna ketika Arjuna mengatakan bahwa dia dan Mois berteman baik.Dia mengira Mois berada di bawah kendalinya, ternyata Mois melakukannya untuk membuat orang-orang marah dan berpihak pada Arjuna.Arjuna berkata dengan tenang. "Benar."Irwan juga menggertakkan giginya. "Arjuna, tunggu saja!""Baik, akan kutunggu. Tapi sebaiknya Tuan Irwan pergi berobat dulu."Malam hari.Keluarga Arjuna baru saja selesai makan malam ketika Mois datang. Dia berdiri di depan meja Arjuna, menatap Arjuna dengan h