Hati Andini sedikit mendingin. Dia berpikir, demi harta karun itu, Kepala Keluarga Gutawa tentu akan senang melihatnya datang.Namun, ekspresinya tetap tenang. Dia berkata dengan sopan, "Aku datang tanpa diundang, maaf kalau mengganggu.""Jangan bicara begitu!" Hasanun sama sekali tak keberatan, tetap sangat antusias. "Keluarga Gutawa jadi meriah karena kedatanganmu! Ayo, ayo, hari ini harus dirayakan baik-baik!"Tanpa memberi kesempatan menolak, dia langsung maju, hendak mendorong Surya dan Andini keluar.Tak disangka, Ganendra tiba-tiba berbicara, "Kalau begitu, bagaimana kalau aku ikut meramaikan juga? Kepala Keluarga Gutawa nggak akan keberatan, 'kan?"Langkah kaki Hasanun langsung terhenti. Dalam hati, dia memaki Pangeran Kedua yang bermuka tebal ini, tetapi tidak berani menolak. Dia hanya bisa memaksakan senyuman. "Kalau Pangeran berkenan hadir, itu tentu kehormatan besar bagi Keluarga Gutawa! Silakan!"Tatapan dingin Surya sekilas mengarah pada Ganendra. Ganendra sedang menatap
Read more