Bukankah ini mencurigakan?Hadi tidak langsung bicara. Dia hanya menatap Andini dengan tatapan yang semakin muram. Andini segera berkata, "Sebenarnya, hamba tidak menemukan pasien yang lebih baik daripada Nyonya Besar."Sambil berbicara, Andini menurunkan suaranya dan bersikap misterius, "Reaksi Nyonya Besar sangat lamban. Nggak peduli bagaimana aku menusukkan jarum, dia tetap nggak akan merasa sakit. Cocok sekali untuk percobaan jarum hamba."Mendengar hal itu, Hadi tiba-tiba membentak, "Kurang ajar Andini! Hanya karena kamu orangnya Putri, berani sekali nggak hormat sama istriku!"Melihat Hadi berpura-pura marah seperti itu, Andini merasa muak. Dia menundukkan kepala, lalu memberi hormat, "Tuan Hadi, mohon maaf, hanya saja kondisi Nyonya Besar ....""Jangan harap!" Hadi mendengus dingin, "Meski dia sudah sekarat, dia tetap istriku, mana bisa kubiarkan jadi mainanmu!"Jadi, alasan Hadi menolak Andini adalah karena harga dirinya yang terluka. Padahal, Andini sempat berpikir bahwa pende
Baca selengkapnya