Belinda menekan tombol panggilan dengan tangan yang gemetar, jantungnya berdegup kencang saat menunggu sambungan telepon dari Galen, kakaknya. Suara Galen yang tenang terdengar di ujung sana, "Halo Bel” sapa Galen lembut.“Kak.. ba- bagaimana, apa pria itu selamat?" tanyanya, suara Belinda tercekat, Hening,Hanya terdengar tarikan napas Galen yang panjang."Tidak, dia... dia meninggal, Gal."Deg,Galen menarik napas dalam, rasa kasihan kepada adiknya membuatnya berusaha sekuat tenaga untuk menenangkan Belinda, "Tenanglah, aku sudah mengurus semuanya," ucapnya dengan suara yang berusaha tetap stabil.Belinda menghela napas lega, meski perasaan bersalah masih menghantui, Me-mengurus bagaimana.. Lalu aku, kak?” tanyanya lirih sekali.“Semua sudah aku urus, Belinda. Lupakan itu semua, dan fokus pada kuliahmu,” kata Galen."Tolong jangan beritahu mami dan papi," pintanya dengan suara yang hampir tidak terdengar."Tenang, aku tidak akan mengatakan apapun," janji Galen.Dia sangat menyayang
Terakhir Diperbarui : 2025-05-18 Baca selengkapnya