Home / Romansa / Simpanan CEO Beristri / Bab 137 Melindungi Sang Adik

Share

Bab 137 Melindungi Sang Adik

Author: Miss Nonce
last update Last Updated: 2025-05-15 12:43:44

Mata Irena Ingga memerah, napasnya tersengal-sengal saat ia menerobos masuk ke ruang gawat darurat rumah sakit tempat ayahnya dirawat. Dengan nada suara yang terguncang, ia bertanya pada perawat yang lewat, "Dimana ayahku?" tanyanya kemudian menjelaskan jika sang ayah adalah korban kecelakaan mobil.

Dengan cepat, ia diantar ke sebuah ruangan di mana sosok ayahnya, Prakoso, terbaring lemah dengan berbagai alat medis terpasang di tubuhnya.

“Ayah..” Panggil Iren sapaan akrabnya.

Saat mendekati tempat tidur ayahnya, Iren melihat seorang pria muda berdiri di sisi lain. Matanya memancarkan amarah saat ia bertanya dengan suara yang keras, “Kamu siapa?” tanyanya heran.

Galena yang berada di sana, langsung paham jika ini adalah putri dari pria yang ditabrak sang adik, Belinda.

“Saya Galen,” jawab Galen pelan.

Iren belum sempat bertanya lagi, karena sang ayah bergumam tidak jelas. “Yah..”

Hiks,

Iren menangis, sedih sekali melihat cinta pertamanya terbujur lemah seperti ini. Apa yang terjadi sam
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Simpanan CEO Beristri   Bab 137 Melindungi Sang Adik

    Mata Irena Ingga memerah, napasnya tersengal-sengal saat ia menerobos masuk ke ruang gawat darurat rumah sakit tempat ayahnya dirawat. Dengan nada suara yang terguncang, ia bertanya pada perawat yang lewat, "Dimana ayahku?" tanyanya kemudian menjelaskan jika sang ayah adalah korban kecelakaan mobil.Dengan cepat, ia diantar ke sebuah ruangan di mana sosok ayahnya, Prakoso, terbaring lemah dengan berbagai alat medis terpasang di tubuhnya.“Ayah..” Panggil Iren sapaan akrabnya.Saat mendekati tempat tidur ayahnya, Iren melihat seorang pria muda berdiri di sisi lain. Matanya memancarkan amarah saat ia bertanya dengan suara yang keras, “Kamu siapa?” tanyanya heran.Galena yang berada di sana, langsung paham jika ini adalah putri dari pria yang ditabrak sang adik, Belinda.“Saya Galen,” jawab Galen pelan.Iren belum sempat bertanya lagi, karena sang ayah bergumam tidak jelas. “Yah..”Hiks,Iren menangis, sedih sekali melihat cinta pertamanya terbujur lemah seperti ini. Apa yang terjadi sam

  • Simpanan CEO Beristri   Bab 136 Kecerobohan Belinda

    Hahaha..“Windi hentikan hahaha..”Di tengah keceriaan yang menggebu di dalam mobil baru berwarna silver yang mengkilap, terdengar suara tawa Belinda dan Windi yang terhenti tiba-tiba saat sebuah dentuman keras mengguncang. Belinda, yang sedang mengemudi, membeku dengan tangan masih tergenggam erat pada kemudi. Wajahnya yang semula berseri-seri kini pucat pasi.Brak..Cittttt..Arkhhhhh..“Argh, itu apa?’ teriak Belinda saat mobilnya menghantam sesuatu hingga menimbulkan suara yang keras, dan rem dia tekan dengan kuat.“Oh my god, apa itu Bel?” pekik Windi teman Belinda yang duduk di bangku penumpang depan.“Oh Tuhan..” pekiknya, jantungnya berdetak sangat hebat. Belinda sungguh syok dengan kejadian tiba-tiba yang baru saja ia alami.“Shit Bel, kita menabrak seseorang,” teriak Windi menunjuk ke arah depan. Di luar, jalanan yang biasanya lengang kini dipenuhi dengan suara klakson dan teriakan.Kepanikan tergambar jelas di wajah Belinda saat dia melihat pria tua yang tergeletak tak berg

  • Simpanan CEO Beristri   Bab 135 Ketika Anak-anak Sudah Besar

    Anulika hanya bisa geleng kepala, saat sang suami memenuhi keinginan absurd sang putri, Belinda. Bagaimana tidak, putrinya minta pindah sekolah hanya karena tidak suka makanan di kantin, yang katanya semua tidak ada rasa.“Sudah sayang, tidak apa. Mungkin Belinda ada yang tidak nyaman di sana, dan tidak mau bercerita pada kita,” ucap Naka mengelus punggung sang istri.Naka memandangi wajah Belinda yang cemberut, matanya memelas meminta restu untuk pindah sekolah. "Papi, aku betul-betul tidak suka makanannya di sana," keluh Belinda dengan nada yang hampir menangis.Lika yang sejak tadi memperhatikan, merapatkan bibirnya, tanda ketidaksetujuannya semakin mendalam. "Mas, kita harus ajarkan dia untuk bertahan dan beradaptasi, bukan malah memanjakannya," ucap Lika, suaranya mencoba keras untuk tetap tenang meski jelas terlihat frustrasi.Namun, Naka hanya mengelus kepala Belinda, matanya penuh dengan kasih sayang. "Baiklah, kita cari sekolah yang cocok untukmu," janjinya lembut, membuat Be

  • Simpanan CEO Beristri   Bab 134 Si Bontot Kelemahan Papi Naka

    5 tahun kemudian ..Srekkkk..Prang..Dukk..Segala bunyi aneh mulai terdengar silih berganti di kediaman Anulika dan Bayanaka Rasyid Gasendra. Siapa lagi biang keladinya kalau bukan si bontot Belinda Charlene Gasendra.Si bungsu sudah berusia lima tahun, kerjanya hanya memporak porandakan rumah saja. Nanti ketika sang mami berteriak kencang, baru dia mau berhenti.Bunyi sayatan dari sofa kulit terdengar, Belinda asik menusukkan gunting yang bekas digunakan sang kakak, Galen. Hingga pecahan gelas karena dia tidak kencang memegang gelas atau ia yang terjedot tembok. Anehnya, dia tidak akan menangis. Tapi kalau maminya sudah marah, Belinda akan menangis sesenggukan. “Sayangggg,” pekik Naka saat pulang dari kantor melihat kelakuan sang anak.Belinda yang melihat papinya pulang langsung melompat kesenangan, “Papi papi,” panggilnya, menodongkan tangan minta digendong.Naka menghela napas melihat anaknya bermain dengan gunting. “Tidka boleh main ini berbahaya.” Naka mengatakan dengan lembu

  • Simpanan CEO Beristri   Bab 133 Welcome Baby Girl

    Naka langsung mengambar sebuah tas besar yang berisi perlengkapan bayi mereka dan Lika. Sepekan setelah dokter mengatakan Lika akan melahirkan, mereka memang mempersipakan semuanya.Lika memegang perutnya, merasa nyeri akan kontraksi yang datang silih berganti. “Mas,” rintih Lika mengejan.“Tahan Yang, jangan di sini.” Naka panik dengan Lika yang kelihatan mengejan.Si kembar yang kebingungan menangis, pelayan pun menenangkan mereka.“Jaga anak-anak,” perintahnya pada pelayan, namun Gala dan Galen menangis histeris melihat mami mereka kesakitan.“Papi itutttt,” teriak mereka.Ah bala bantuan dari kakek nenek tidak datang, saat dibutuhkan. Naka yang tidak tega pun akhirnya menyuruh pelayan membawa mereka di mobil yang berbeda. Lika sudah tidak bisa mengurusi, rasa sakit mengalahkan segalanya.“Kamu nggak nyetir sendiri, mas?” tanya Lika keheranan, karena ada supir di dalam.“Aku nggak kuat, Yang. Supir saja sudah,” lirih Naka, Lika mau tertawa tapi tertahan karena rasa sakitnya.**Me

  • Simpanan CEO Beristri   Bab 132 Ketuban Pecah

    Anulika terus memandang takjub akan kamar bayi perempuan yang sedang dikandungnya. Bagaimana tidak, kamar bayi dulu bekas kamar si kembar disulap sang suami sangat girly sekali.Kamar yang telah Naka siapkan untuk sang bayi perempuan memancarkan kesan lembut dan hangat. Dinding-dindingnya dicat dengan warna krim yang terang, memberikan kesan lapang dan bersih. Di sudut ruangan, terdapat tempat tidur bayi yang dilengkapi dengan kelambu tipis berwarna putih, menambah nuansa mimpian dan perlindungan.Di sekeliling kamar, terpajang beberapa pernak-pernik berwarna pink yang menambah keceriaan. Sebuah mobile dengan boneka kecil berbentuk bintang dan bulan menggantung di atas tempat tidur, siap menemani tidur sang bayi dengan lembutnya irama yang ditiupkan angin. Lantai kayu berwarna terang dipilih untuk kesan hangat dan alami, dan di atasnya terhampar karpet lembut dengan pola geometris sederhana yang nyaman untuk kaki kecil yang mungkin akan belajar merangkak di sana.“Bagus banget, mas.”

  • Simpanan CEO Beristri   Bab 131 Godaan Istri Nakal

    Lika berjalan dengan penuh semangat menuju kantor suaminya, hatinya berbunga-bunga membayangkan kejutan yang akan dia berikan kepada Naka. Bawaannya rindu terus sama sang suami tercinta.Lika ini jarang ke kantor Naka, padahal masih banyak teman-teman lama. Sudah jadi Nyonya besar dia, jadi menunggu suami pulang saja ke rumah.Ceklek,Dengan penuh keyakinan, dia membuka pintu ruangan suaminya sambil berseru lembut, "Papi sayang." Lika menyapa dengan mendayu lembut. Bara tidak ada di mejanya, pasti sedang mewakili suami di luar kantor.Deg,“Sayang,” sahut Naka membalas dengan raut terkehutnya.Namun, kegembiraannya seketika memudar saat melihat Naka sedang serius memimpin rapat dengan beberapa karyawan. Ruangan yang tadinya penuh dengan suara diskusi mendadak hening, semua mata memandangnya dengan tatapan terkejut.“Ehh, lagi rapat ya.” Lika meringis, malu sekali. Dia sudah menanyakan suaminya ada di kantor tidak, Naka menjawab ada. Memang ada, tapi sedang memimpin rapat.Lika merasa

  • Simpanan CEO Beristri   Bab 130 Gender Reveal

    Lika dan Naka merasa senang, masalah Martha dapat diselesaikan dengan baik. Eza dan Rendi Surya juga sudah meminta maaf pada Naka, karena memang keduanya tidak terlibat dalam rencana Martha.Kini, Lika dan Naka sedang mengadakan acara gender reveal bagi anak ketiga mereka. Awalnya Lika tidak mau, karena si kembar dulu juga tidak ada acara. Namun, Mama Nyra mengatakan tidak apa-apa, karena keadaan sudah berubah menjadi membaik. Akhirnya Lika pun mau mengadakan acara itu.Di tengah taman hotel yang luas, berbagai dekorasi alam telah disiapkan dengan cermat untuk pesta gender reveal Lika dan Naka. Lika sendiri yang turun tangan, meski suaminya sudah melarang. “Sayang percuma pakai EO, kalau kamu juga yang atur,” pekik Naka, menarik pinggang suaminya,Lika tertawa, melihat suaminya merengut karena ditinggal istrinya keluar. Mereka sudah berada di hotel, tempat acara akan berlangsung besok. “Gemes mas, ini terlalu indah. Jadi aku mau ikut terlibat,” jelas Lika.“Nggak usah,” tegas Naka,

  • Simpanan CEO Beristri   Bab 129 Hukuman Setimpal

    Lika mendekati suaminya, seharian ini dia membiarkan Naka dengan si kembar. Mereka mandi bareng, bermain, makan dan memberantakan rumah dengan segala isinya. Lika acuh saja, dia tahu Naka sedang berusaha mengembalikan mood-nya, setelah kejadian tadi malam.“Hei,” sapa Lika memberikan secangkit cokelat hangat untuk Naka.Naka menerimanya dengan senyuman manisnya, “Terima kasih sayang,” balasnya.Lika duduk di samping suaminya, menyenderkan kepala manja di lengan sang suami. “Kamu sudah membaik, mas?” tanyanya pelan.Naka mengangguk, “Yeah, berkat kamu sayang.”“Ingin membahasnya?”Naka terdiam, dia tahu soal apa tapi bingung mau memulainya darimana. “Entahlah, apa kamu bisa menerima ini, sayang.”“Maksud mas?” Lika menegakkan duduknya.Naka menghela napasnya berat, lalu memandang penuh cinta istri cantiknya. “Tadi malam sangat kacau, aku berjanji tidak akan mengulanginya kembali.”“Siapa yang taruh obat itu, mas. Gimana bisa, aku masih nggak ngerti?”Naka pun menjelaskan, jika dia hadi

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status