"Pi, perempuan yang Papi sukai sudah bercerai dari suaminya, Papi pasti berniat untuk mendapatkan dia, kan?" Telapak tangan Pak Christ mengepal mendengar apa yang dikatakan oleh sang anak. Namun, ia tidak mau terpancing karena tidak mau bertengkar dengan anaknya. "Carli, Papi mengaku salah sudah khilaf berbuat itu, tapi Papi harap, jangan benci Papi, jangan rusak dirimu sendiri, kau masih punya adik yang harus diberikan contoh baik, Papi gagal, tapi aku harap kamu tidak." "Jadi, Papi mau mengaku salah di hadapan mami?" "Berikan Papi waktu, suatu saat, Papi akan berterus terang pada ibumu, tapi tidak sekarang, dan kamu jangan seperti ini, Papi mengandalkan kamu, Carli." "Aku mau bertanya, apa saja yang sudah Papi lakukan pada Anisa?" "Kenapa kamu bertanya seperti itu?" "Papi jawab saja, apa yang pernah Papi lakukan padanya selain memasuki dia dari belakang?" ulang Carli dengan nada suara meninggi pertanda emosinya berusaha untuk ditahan. "Sudahlah. Tidak perlu dibahas
Terakhir Diperbarui : 2025-06-30 Baca selengkapnya