"Dengan pria ini lagi, huh? Sebenarnya, apa hubunganmu dengannya? Dia ini benar-benar wali muridmu atau malah selingkuhanmu?"Panik. Itulah yang kurasakan sekarang. Mas Damian yang tiba-tiba berdiri di samping meja kami dengan ekspresi menahan emosi sudah berhasil membuatku menahan napas. Belum lagi pertanyaan menusuknya itu.Namun, belum lagi aku membuka mulut untuk menangkis tuduhannya itu, pak Daniel lebih dulu menyahut, "Jangan terburu-buru mengambil kesimpulan. Anda salah paham."Pak Daniel tidak akan asal-asalan berbicara seperti waktu itu, 'kan?"Salah paham, huh? Dulu kalian menginap bersama di hotel. Sekarang makan berduaan di sini. Kalian ingin mengelak bagaimana lagi?" Mas Damian tampak geram. Sebelum amarah suamiku itu meledak di tempat umum, aku segera bangkit dari tempat duduk dan ingin meraih tangannya. Namun, tangannya yang satunya lebih dulu diraih Anita. Ah, aku bahkan baru menyadari Anita ada di belakang Mas Damian."Mas, sudahlah. Ayo pergi saja. Kita di sini ingin
Dernière mise à jour : 2025-07-01 Read More