"Aku bersyukur Mas Aryo bisa selamat dari keluarga sesat seperti itu, lantas apa rencanamu selanjutnya?" tanya Seruni yang mencoba merahasikan identitas keluarganya. "Entahlah, mungkin lebih baik aku fokus mengurus aset-aset orang tuaku, aku adalah anak tunggal. Urusan hati biar waktu yang menentukan," jawab Aryo dengan suara rendah, meski masih sulit melupakan Sekar tapi akal sehat harus tetap jalan. Seruni tersenyum, mencoba menguatkan pria yang baru saja dikenalnya, ia paham bagaimana rasanya ditinggalkan meski konteksnya berbeda, Seruni ditinggal mati pacarnya sedangkan Aryo, ditinggal Sekar demi pria lain. "Bagaimana rencanamu untuk selanjutnya?" tanya Aryo penasaran. "Aku ingin mengunjungi rumah pacarku, untuk berpamitan pada kedua orang tuanya, letaknya tidak jauh dari desa ini, mungkin hanya beberapa kilometer saja," sahutnya. **** "Sekar, apakah temanmu belum pulang?" tanya Surti yang mulai cemas, tamunya pergi dengan Aryo cukup lama. Sekar hanya menggeleng, dia
Last Updated : 2025-04-27 Read more