Home / Horor / Perempuan Berkhodam Pesinden / Terjebak Bus Malam (2)

Share

Terjebak Bus Malam (2)

Author: Shilla07
last update Huling Na-update: 2025-04-23 15:51:33

"Mbak, aku melihatnya pergi dengan tenang, mungkin pacarmu sudah lega setelah mengungkapkan semuanya, dia sedih saat melihatmu kacau seperti ini," ujar Sekar yang terlihat mencoba menguatkan gadis tersebut.

Sang gadis mencoba tersenyum, ia nampak lebih baik. Hawa yang semakin dingin membuat Sekar bergidik, ia bergegas ke toilet untuk buang air kecil. Saat ia berjalan ke belakang dan memperhatikan sekitar, terlihat puluhan makhluk berpakaian hitam sedang duduk di sebelah penumpang yang tengah tertidur.

Saat ia memasuki toilet, tiba-tiba Sulastri berbisik,"kau harus keluar dari Bis ini jika masih ingin hidup."

Gadis itu terkejut mendengar penuturan sang khodam. Ia bergegas keluar toilet bis. Matanya melotot melihat makhluk berpakaian hitam semakin banyak, terdesak. Ia meminta sopir untuk segera menghentikan Bis karena hendak turun.

"Pak! Tolong berhenti di pom bensin depan ya!" pinta Sekar yang mulai panik.

"Mbak mau ke toilet atau bagaimana?" tanya sopir.

"Saya ingin turun
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Kaugnay na kabanata

  • Perempuan Berkhodam Pesinden   Siapakah Seruni? (1)

    "Seruni, rencanamu berapa lama di desa ini, aku tidak menyangka ternyata kita berada di desa yang jaraknya berdekatan!" ujar Sekar yang merasa senang karena memiliki teman baru.Sekar yang telah lama berada di kota tentu tak memiliki banyak teman desa, kalaupun ada, rata-rata sudah menikah dan pindah ke kota atau desa lain."Aku resign dari pekerjaan di kota karena sedih atas kematian Mas Setyo, pertemuan kami berawal dari kedatangannya ke desaku, dia adalah anak kuliahan yang sedang mengerjakan skripsi. Temanya tentang ekonomi masyarakat desa. Desaku terkenal dengan kesuburannya, tidak pernah mengalami gagal panen walau kemarau," sahutnya dengan senyum manis."Kalau boleh tahu, apa yang membuat pacarmu meninggal?" tanya Sekar merasa penasaran."Dia sakit-sakitan semenjak aku meminta restu keluargaku, aku tidak ingin berprasangka tapi semua terjadi begitu cepat dan sulit untuk mempercayai jika ini adalah sebuah kebetulan," balasnya sambil menatap jalanan dengan tatapan kosong.Tiba-ti

    Huling Na-update : 2025-04-24
  • Perempuan Berkhodam Pesinden   Siapakah Seruni? (2)

    Aryo menatap mantan pacarnya dengan senyum khasnya. "Aku ingin bertemu Seruni, apakah bisa aku menemuinya?" tanya Aryo dengan ragu-ragu, hati kecilnya sebenarnya menolak ini karena merindukan Sekar. Sekar melongo mendengar pernyatan dari pria yang masih berdiri di depan pintu. Ia segera berteriak memanggil Seruni, gadis yang baru saja dikenalnya kemarin malam. "Ada apa Mbak?" tanyanya sambil melihat ke depan pintu. Sekar membalikkan badan lalu berkata jika Aryo ingin bertemu dengannya. "Sekar, kau mungkin akan kehilangan mantan pacarmu itu, seperti kau akan kehilangan Galih," bisik Sulastri sambil mengikuti Sekar beranjak dari tempat itu, membiarkan Seruni dan Aryo hanya berdua saja di ruang tamu. "Mas ada perlu apa dengan saya?" tanya Seruni. "Aku hanya penasaran dengan desa seberang yang kemarin kamu ceritakan. Aku pernah hampir menikah dengan salah satu gadis di desa itu tapi gagal," sahutnya dengan tatapan serius. "Benarkah? Apa karena terkendala restu orang tua?"

    Huling Na-update : 2025-04-26
  • Perempuan Berkhodam Pesinden   Siapakah Seruni? (3)

    "Aku bersyukur Mas Aryo bisa selamat dari keluarga sesat seperti itu, lantas apa rencanamu selanjutnya?" tanya Seruni yang mencoba merahasikan identitas keluarganya. "Entahlah, mungkin lebih baik aku fokus mengurus aset-aset orang tuaku, aku adalah anak tunggal. Urusan hati biar waktu yang menentukan," jawab Aryo dengan suara rendah, meski masih sulit melupakan Sekar tapi akal sehat harus tetap jalan. Seruni tersenyum, mencoba menguatkan pria yang baru saja dikenalnya, ia paham bagaimana rasanya ditinggalkan meski konteksnya berbeda, Seruni ditinggal mati pacarnya sedangkan Aryo, ditinggal Sekar demi pria lain. "Bagaimana rencanamu untuk selanjutnya?" tanya Aryo penasaran. "Aku ingin mengunjungi rumah pacarku, untuk berpamitan pada kedua orang tuanya, letaknya tidak jauh dari desa ini, mungkin hanya beberapa kilometer saja," sahutnya. **** "Sekar, apakah temanmu belum pulang?" tanya Surti yang mulai cemas, tamunya pergi dengan Aryo cukup lama. Sekar hanya menggeleng, dia

    Huling Na-update : 2025-04-27
  • Perempuan Berkhodam Pesinden   Siapakah Seruni? (4)

    "Ibu, apa maksudnya? Aku tidak paham," tanya Aryo yang mulai kebingungan dengan ucapan ibunya. "Sebenarnya, Setyo adalah adikmu yang diasuh oleh pamanmu. Saat itu kamu masih sangat kecil sehingga lupa jika memiliki adik. Ayahmu memberikannya pada Paman Wira sebagai pancingan agar ia segera memiliki anak," ucap sang ibu dengan tatapan sedih. Jantung Aryo berdegup kencang, persendian melemah. Badannya perlahan duduk di sofa empuk yang kini tak terasa empuk lagi. Perlahan air matanya jatuh membasahi pipi. Kini ia paham mengapa rasa sedih yang begitu dalam muncul saat pamannya berkata Setyo telah meninggal ternyata mereka memang bersaudara. Terkadang ikatan batin akan terhubung meski awalnya tidak mengetahui jika ada ikatan darah yang begitu kuat. Kini Aryo benar-benar menyesali tindakannya di masa lalu, terlalu mencintai Sekar membuatnya jauh dari keluarganya sendiri, andai dia lebih sering berkunjung ke rumah pamannya, mungkin penyesalan tidak sedalam ini. "Maafkan aku, Bu. Mung

    Huling Na-update : 2025-04-29
  • Perempuan Berkhodam Pesinden   Pembalasan Dendam Aryo (1)

    POV Aryo Aku tidak menyangka ternyata Seruni adalah anak dari kades seberang yang jelas-jelas melakukan praktik pesugihan untuk memajukan desanya. Meski desa itu memang sangat subur dan asri, segala komoditas tumbuh meski tak lagi musim. Aku teringat saat pertama kali ke sana dengan orang tuaku untuk perjodohan yang dibuat oleh antar keluarga. Nenek misterius, gentong-gentong raksasa dan tiang berbentuk salip mulai muncul dalam ingatanku, menciptakan semacam kengerian dan menyisakan trauma. Belum lagi teror perempuan berkebaya hitam yang ternyata adalah suruhan mereka. Dedemit yang diciptakan untuk menyebar teror di keluargaku. Belum lagi sukmaku yang tertawan kurang lebih sebulan membuatku merasakan kengerian dipenjara sebuah kerajaan jin. Aku masih sedikit mengingat yang terjadi di sana, bagaimana sukma manusia dijadikan budak untuk membangun kerajaan mereka. Para gadis cantik dijadikan alat pemuas nafsu, jin-jin yang berwujud sangat mengerikan. Anak-anak yang terlahir jika

    Huling Na-update : 2025-04-29
  • Perempuan Berkhodam Pesinden   Pembalasan Dendam Aryo (2)

    Aryo dan Seruni memutuskan untuk bergegas kembali ke Desa Seberang, mereka sepakat untuk memainkan sandiwara agar bisa diterima di sana. Surti mengantar kepergian Seruni, rasa terima kasih tak terhingga sebab gadis itu telah menemaninya selama kedua anaknya pergi. "Bu, titip salam ke Mbak Sekar ya, terima kasih untuk kebaikannya selama ini," ujar Seruni berpamitan. Surti hanya tersenyum lalu melambaikan tangannya. "Kasihan Mbak Sekar ya Bu, setelah ditinggal mati pak dosen sekarang ditinggal Mas Aryo juga, takutnya malah perawan tua," ungkap Seno yang justru terkesan meledek Sekar. "Seno, jodoh, rejeki itu sudah ada yang mengatur, kamu jangan bicara sembarangan tentang Mbakmu," sahut Surti yang jengah melihat anak lelakinya justru meledek kakaknya. Seno hanya tersenyum lalu menuju kamar kakaknya, ia beberapa kali mengetuk pintu kamarnya lalu akhirnya di buka. "Ada apa? pagi-pagi berisik kali!" bentak Sekar yang terganggu dengan keusilan adiknya. "Gawat Mbak! Mas Aryo dir

    Huling Na-update : 2025-04-30
  • Perempuan Berkhodam Pesinden   Pembalasan Dendam Aryo (3)

    Aryo tertegun melihat sekelilingnya, sebuah rumah tua yang ditinggal seorang perempuan muda. Ia nampak gelisah, hanya duduk termenung di depan pintu. "Sari, apa yang kamu lakukan? Minggir, Aku mau lewat!" bentak seorang perempuan yang membawa sebuah tas besar, sepertinya dia hendak pergi. "Bu, mau ke mana? Jangan tinggalkan Sari, Bu!" ucapnya sambil menahan tangis, mencoba menghalangi ibunya yang hendak pergi. "Aku nggak sudi hidup miskin dengan bapakmu, aku akan pergi mencari kebahagiaan," sahutnya lalu mendorong anak gadisnya hingga jatuh tersungkur. Di luar terdapat seorang pria yang sedang berada di dalam mobil, wajahnya tampan seperti blasteran bule. Ia melambaikan tangan semacam kode agar sang wanita segera masuk. Sari berlari mengejar mobil itu tapi sia-sia, mobil itu terus melaju dengan kecepatan tinggi hingga sulit digapai. Sari yang terduduk di tanah hanya bisa meratapi kesedihannya, ibunya pergi meninggalkan pria lain sedangkan sang ayah tengah sakit keras. Ga

    Huling Na-update : 2025-05-01
  • Perempuan Berkhodam Pesinden   Pembalasan Dendam Aryo (4)

    "Pak, kenapa Mas Aryo belum sadar juga?" ujar Seruni yang gelisah. Seruni khawatir jika hal buruk menimpa Aryo, kehilangan Setyo sudah memberi luka dalam untuknya, jangan sampe hal serupa terjadi pada kakaknya. Aryo perlahan membuka mata, tubuhnya terasa lemah. Perlahan ia menggerakkan tangannya, menunjuk ke arah pintu yang terdapat nenek sedang tersenyum kecil padanya. Seruni lega melihat pacar palsunya telah siuman tapi ia terkejut melihat Aryo yang menunjuk ke arah pintu seoalah ada seseorang di sana padahal tidak ada siapa pun. "Ada apa, Mas?" "Nenek Sari ..." Aryo pingsan kembali membuat seisi rumah panik kecuali sang kades, pemilik murah. "Dia pasti terkejut melihat ibu, biarlah," ujar sang kades terlihat acuh. "Apa maksud ayah? Bukankah nenek sudah meninggal?" sahut Seruni yang kebingungan. Ayahnya tak menjawab, dia justru duduk di meja makan. Menyalakan rokoknya dengan tatapan kosong. Pria itu sepertinya lelah, ternyata sang ibu belum mengakhiri "perburuannya

    Huling Na-update : 2025-05-02

Pinakabagong kabanata

  • Perempuan Berkhodam Pesinden   Akhir Kisah Aryo (5)

    Hujan terus membasahi Desa Seberang, sebuah desa yang sangat subur, segala jenis komoditas tumbuh dan mampu membuat warganya menjadi orang kaya selama generasi ke generasi. Namun, ada sebuah rahasia yang mereka tutup dari dunia luar selama puluhan tahun yakni keberadaan Dewi Kesuburan! Sosok gaib yang memegang penuh atas kendali desa itu. Dewi kesuburan awalnya adalah jin dari golongan hitam yang dikutuk oleh ibunya sendiri sebab telah tega berselingkuh dengan ayah tirinya sendiri. Ia dikurung selama ribuan tahun hingga akhirnya terbebaskan oleh sosok Sari yang kala itu sengaja bersemedi di sebuah gunung tua di pulau jawa. Sari adalah saingan Ningsih yang berupaya saling berebut perhatian para penonton hingga melakukan segala cara untuk mencapai popularitas. Sari yang terlahir dari keluarga miskin dan dicampakkan oleh ibunya akibat sang ibu memilih menikah dengan meneer, membuatnya memiliki dendam kesumat pada ibunya sendiri dan tekadnya kuat untuk sukses dengan cara apapun. Sari y

  • Perempuan Berkhodam Pesinden   Akhir Kisah Aryo (4)

    "Pak, gimana ini? kita dari tadi balik terus ke rumah Slamet," Ibu Aryo nampak panik, mereka harus membawa Sekar ke rumah sakit tapi kemana pun arah yang mereka pilih selalu kembali ke rumah terkutuk itu. Tiba-tiba muncul siluet pria dari kejauhan, dalam suasana kabut yang gelap, sosok itu perlahan berjalan mendekati mobil yang tengah terparkir di depan rumah kades. Angin kencang berhembus, Siti berusaha menahan amukan mayat hidup yang hendak masuk rumahnya. "Ya Tuhan, tolong! Hentikan semua kegilaan ini," Siti hanya bisa menangis dan terus berteriak, angin kencang dan hujan lebat membuat bau busuk yang berasal dari mayat hidup terus menguar hingga membuat siapapun yang menciumnya akan merasa mual. Kedua orang tua Aryo yang terjebak dalam mobil hanya bisa pasrah akan keadaan. Kondisi Sekar semakin kritis, batuk darah tiada henti. Perlahan sosok pria misterius semakin mendekat, ternyata dia adalah Slamet, ayah dari Seruni! Wiryo yang murka melihat Aryo dan Sekar yang ta

  • Perempuan Berkhodam Pesinden   Akhir Kisah Aryo (3)

    Pertempuran antara Seruni dan Sekar sangatlah tidak seimbang! Seruni yang telah menerima penuh kekuatan dari Sari nampak lebih kuat daripada Sekar yang masih setengah hati menerima kehadiran khodamnya."Bagaimana Sekar? Sebentar lagi sukmaku akan tertawan dalam kerajaan Dewi Kesuburan dan kamu akan mati!"Sekar yang tergeletak, hampir menyatu dengan tanah, tubuhnya tak bisa digerakkan akibat lilitan tali gaib yang tak kasat mata."Seruni, siapakah kau sebenarnya, apa salahku padamu?"Seruni yang tersenyum penuh kemenangan, memutuskan untuk memberikan penglihatan masa lalunya pada Sekar.Flash back Seruni...Kala itu Kades Slamet, ayah dari Seruni sangat cemas menanti kelahiran anak terakhirnya. Ia mondar-mandir di depan kamar, menunggu sang istri lahir dengan bantuan dukun. Ia terus menerus memainkan jari jemarinya, berdoa berkali-kali agar tidak dikaruniai anak laki-laki.Bukannya sang kades tak ingin, dia hanya ingin melindungi anak-anaknya. Masih teringat jelas detik-detik kematian

  • Perempuan Berkhodam Pesinden   Akhir Kisah Aryo (2)

    Pov Sekar Arum Aku terkejut melihat nenek yang terlihat seperti ingin membunuhku. Aroma melati menusuk hidungku, hingga aku bersin berkali-kali. Kutatap ular itu semakin membesar, sangat menyeramkan. Dilema menyapaku, mana jalan yang harus kupilih? Bertarung dengan ular atau nenekku sendiri? "Sekar, ke marilah! Aku merindukannmu!" ucapnya sekali lagi, hendak mempengaruhiku. "Sulastri, katakan sesuatu! Aku bingung harus memilih yang mana?" Masih tak ada jawaban dari sana. Aku kembali memusatkan pikiranku, lagi-lagi nihil. Akhirnya kuputuskan untuk masuk ke terowangan di mana nenekku berada. "Bagus, kamu memang cucu terbaikku," Wanita muda itu berjalan diiringi suara gamelan yang membuat Sekar justru meras sesak, bahkan berkali-kali terjatuh, langkahnya terasa berat, kepala mau pecah."Nenek? Apa yang kamu lakukan padaku?" "Aku bukan nenekmu ..." teriaknya lalu wajah perlahan berubah menjadi tua, rambutnya memutih! Dialah Sari! Orang yang telah menghancurkan hidup Ningsih!

  • Perempuan Berkhodam Pesinden   Akhir Kisah Aryo (1)

    Pov Sekar Jantungku berdengup kencang. Hawa dingin menghampiriku, membuat tubuhku terasa ngilu, susah digerakkan. Langkah terasa berat hingga tetesan darah mulai membasahi kaki dan tanganku. Darah ini ibarat kulitku yang robek karena melawan angin yang terasa menghalangi langkahku. Kulihat dua terowongan besar, sisi kanan kosong dan sisi kiri terdapat siluet pria yang berjalan mendekatiku "Galih ...." gumamku. Aku tak percaya bisa melihatnya di sini. Sosok yang sangat kucintai dan kurindukan. "Sekar, kenapa kau berdiri di situ? Tidakkah kau ingin memelukku?" Ucapan itu membuatku kembali mengenang manisnya hubungan kita yang telah lalu. Dia adalah sosok pelindungku yang selalu menemani dan mejagaku saat makhluk astral hendak menguasai tubuhku. Aroma tubuhnya masih sama sepeti kita terakhir kali bercinta, melepaskan seluruh hasrat di jiwa. Dia adalah sosok yang apa adanya, memperlakukanku bak ratu dan selalu memujiku terlebih saat permaianan ranjang yang membara. Dia berkali-kal

  • Perempuan Berkhodam Pesinden   Pembalasan Dendam Aryo (10)

    Sekar mencoba memikirkan kembali apa yang diucapkan oleh Sulastri. Akankah ia merelakan begitu saja orang yang dulu sangat dicintainya? Hatinya gamang, ia terus menatap ke jendela kamarnya, resah dan gelisah.Sementara itu di ruang tamu, Wiryo nampak putus asa. Mungkin ia harus meminta tolong pada orang lain karena Sekar telah menolaknya."Baiklah Surti, kami harus pergi, mungkin selama ini kami selalu merepotkan keluargamu," ujarnya dengan tatapan menunduk, bergegas untuk pulang.Pagi itu cuaca mendung, awan hitam menyelimuti desa seolah hujan akan segera turun, kedua orang tua yang cemas itu bingung, bagaimana cara menyelamatkan Aryo yang tersandera oleh makhluk halus."Pak, gimana nasib anak kita? Kita harus bergegas," ucap wanita yang telah menyelamatkan Aryo.Wiryo, berpikir keras hingga ia tak sempat menyalakan mobil. Ia, istri dan Siti tengah melamun, mencari cara untuk menyelamatkan Aryo hingga hujan deras akhirnya mengguyur desa, aroma tanah mulai tercium seolah memberikan se

  • Perempuan Berkhodam Pesinden   Pembalasan Dendan Aryo (9)

    Siti bergegas turun dari motor kang ojek yang ditemuinya di jalan, tak lupa ia membayar dan tak mengambil kembaliannya. Waktunya terbatas! Dengan langkah kaki penuh harap, ia belari menyibak dinginnya pagi, fajar baru saja menyingsing tak mengurungkan langkahnya untuk menyelamatkan mantan tunangannya, Aryo yang kini berada dalam genggaman adiknya sendiri, Seruni! Napasnya terengah-engah, ia terus mengetuk pintu rumah yang pernah menjadi saksi bisu atas batalnya pernikahan yang seharusnya terjadi padanya. "Mau apa kamu datang ke sini?" tanya Ibu Aryo yang belum mengetahui jika nasib anaknya sedang di ujung tanduk. "Bu, Aryo dalam bahaya, kita harus menyelamatkannya," ujarnya sambil mengatur nafas yang terus memburu. Wanita paruh baya tertegun saat mendengar mantan calon menantunya mengatakan hal buruk tentang anaknya, ia bergegas menyuruhnya masuk untuk menceritakan apa yang sebenarnya terjadi. Tak lupa ia terus memanggil Wiryo, suaminya. Hatinya mulai gelisah ternyata fira

  • Perempuan Berkhodam Pesinden   Pembalasan Dendam Aryo (8)

    Aryo tengah tertidur lelap, terlihat seseorang tengah mengendap-endap ke dalam kamarnya. Ia kini duduk di tepi ranjangnya sambil menggoyang-goyangkan tubuhnya. "Mas Aryo, bangunlah," bisik Siti lirih. Aryo yang belum sepenuhnya sadar, mulai mengusap-usap matanya. Ditatapnya mantan tunangannya yang terlihat panik."Siti, kamu kenapa?"Tanpa pikir panjang, ia menarik tangan Aryo secara paksa. Pria yang baru saja bangun itu terlihat pasrah saat dirinya hendak dibawa ke suatu tempat."Malam ini adalah malam ritual desa, kamu harus melihat siapa sebenarnya orang yang akan kau nikahi," sahut Siti dengan terus menarik tangan Aryo ke suatu tempat.Kini mereka sudah tiba di balai desa, hawa dingin menyeruak hingga terasa menusuk kulit. Aryo beberapa kali menggosok-gosok tangannya karena merasa kedinginan, berbeda dengan Siti dan orang-orang yang berkumpul itu, mereka terlihat baik-baik saja."Sebentar lagi upacara akan dimulai, biasanya ayah yang memimpin tapi sang gadis pilihan akan ditentu

  • Perempuan Berkhodam Pesinden   Pembalasan Dendam Aryo (7)

    Pov Aryo Malam itu telah menjadi awal petaka yang menghampiriku. Bagaimana tidak? Tubuhku terasa dikendalikan oleh sosok tak kasat mata yang seolah membimbingku untuk datang ke kamar gadis yang cukup menarik perhatianku, Seruni. Masih teringat awal pertemuanku dengannya di sebuah mobil saat aku hendak menjemput Sekar atas permintaan Seno, adiknya. Waktu itu hatiku masih tertaut padanya, mantan pacar yang sudah begitu lama bersemayam dihatiku harus berakhir sebab dia lebih memilih dosen mudanya. Awalnya aku masih berduka tatkala mengetahui fakta jika adik kandungku yang baru saja kuketahui, Setyo meninggal tidak wajar. Dengan tekad kuat dan bantuan Seruni mantan pacarnya, aku memutuskan untuk mencari tahu kebenaran atas kematian adikku dan membalaskan dendamnya. Seruni, gadis berparas manis dan lembut kuajak untuk menelusuri penyebab kematian pacarnya yang tidak lain adalah adikku. Kami sepakat menjalin hubungan palsu untuk meyakinkan ayahnya agar aku diijinkan masuk kembali pada k

Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status