Tanpa permisi, pak Erik langsung masuk saja ke ruangan itu. Ia tak perduli dengan tata krama, dan sopan santun ketika mendengar kabar duka itu. Hatinya gelisah, perasaan cemas, semua beradu menjadi satu. Krekkkkk! Sesampainya di dalam, ia tertegun melihat Hasan, dan Rosa tengah berpelukan, saling menguatkan satu sama lain. "Nak ...," panggil pak Erik dengan hati nan was-was. "Papah ...." Sontak Rosa langsung berpaling, dan berpindah ke pelukan sang ayah. Ia menangis, tanpa mengeluarkan sepatah kata pun. "Ada apa ini, Ros?" tanya pak Erik gundah. Rosa tak menjawab, wanita itu hanya bisa menangis, menumpahkan segala kesedihan yang tengah di rasakannya. "Hasan? Ada apa, Nak? Kenapa Rosa terus menangis?" tanya pak Erik pada menantunya yang juga terlihat begitu menyedihkan. "Anak aku, Pah ...." "Innalilahi ... jadi kabar duka itu ...," pak Erik berpaling, dan menatap dokter Santi yang berdiri tak begitu jauh darinya. "Dok, ada apa dengan cucu saya?" Dengan terpaksa dokter itu menu
Last Updated : 2025-07-25 Read more