Suasana gedung terasa memanas saat tepuk tangan penonton menggema berulang-ulang. Di atas panggung, sorot mata semua orang tertuju pada Abie yang sedang menempati posisi vital sebagai penerima penghargaan. Di sudut ruangan, Andi berdiri dengan tangan yang mengepal erat, raut wajahnya memerah menahan rasa tidak puas. "Harusnya aku yang di sana," desisnya dalam hati, sambil menatap tajam ke arah Abie yang tersenyum bangga.Andi merasa tidak terima, nafasnya memburu dan pandangannya tajam. Dengan langkah gontai namun tegap, ia berjalan mendekati panggung, matanya tak lepas dari sosok yang menjadi sumber kemarahannya. Winda, yang duduk di barisan penonton, merasakan jantungnya berdebar kencang, tangannya gemetar. Rasa cemas menyelimuti pikirannya, "Dia pasti akan berbuat buruk pada Mas Abie" batinnya sambil menunduk, berharap suaminya bisa terselamatkan.Andi berdiri sambil menggenggam erat gelas minumannya. Matanya menyala-nyala dengan rasa tidak puas yang membara. "Abie nggak pantas dap
Terakhir Diperbarui : 2025-05-08 Baca selengkapnya