Kabut pagi masih menggantung rendah di sela-sela pepohonan pinus. Udara dingin menyelimuti halaman vila ketika mobil hitam berhenti di depan gerbang. Dua petugas turun, mendekati pintu depan dengan langkah pasti. Tak lama, pintu terbuka, dan di sana berdiri Anita tenang, elegan, tapi matanya menyiratkan kelelahan yang tak bisa disembunyikan.Dua orang pria utusan Candra mendatanginya. "Nona Anita, kami diminta menjemput Anda untuk menghadiri persidangan hari ini. Mohon bersiap."Anita tak berkata apa-apa. Ia hanya mengangguk pelan, lalu melangkah masuk sebentar untuk mengambil tas dan mantel. Tak lama kemudian, ia duduk di kursi belakang mobil, menatap kosong ke luar jendela sepanjang perjalanan.Sampai di gedung pengadilan, mobil yang di tumpang Anita berhenti di parkiran. Di sana sudah menunggu Candra, berdiri dalam diam sambil memandang ke arah mobil yang baru datang. Wajahnya tegang ada beban, ada rindu, ada luka yang belum selesai.Ketika pintu mobil dibuka, Anita keluar tanpa me
Last Updated : 2025-06-08 Read more