All Chapters of Reinkarnasi Dewa Terkuat: Chapter 411 - Chapter 420

“Haha, ya, Ayah. Qin Feng sudah menyiapkan jebakan di mana-mana, ingin menjatuhkanku dengan segala cara. Siapa sangka aku bisa membalikkan keadaan. Dia malah dipermalukan dan terpaksa kabur dengan luka berat.”Qin Yun tersenyum tipis. “Sayang sekali, tubuh Qin Feng penuh dengan harta, tapi akhirnya dia bisa lolos.”Qin Yun menggeleng pelan.Namun, ia tak terlalu memikirkan soal itu. Menurutnya, entah Qin Feng masih hidup atau tidak, dia sudah bukan ancaman baginya.“Kau benar-benar…” Qin Zhang menatap putranya dengan penuh perasaan. Ada kilatan haru di matanya sebelum ia bergumam pelan,“Yun’er, kau memang benar-benar mewarisi darahnya… kau anaknya…”Seketika, Qin Zhang terdiam. Wajahnya berubah dan ia berhenti bicara.“Dia? Maksud Ayah… Ibu?” Hati Qin Yun bergetar.Sejak kecil, ayahnya tak pernah membicarakan siapa ibunya. Tapi dari cara bicara dan sikapnya, seolah ibu Qin Yun bukanlah orang biasa.Qin Zhang menarik napas dalam, tatapannya menerawang. Di antara kedua alisnya tampak k

Kota ini memang pantas menjadi ibu kota kerajaan. Terlalu banyak orang di sini," gumam Qin Yun, merasa kewalahan dengan arus manusia yang terus berdatangan.Terlalu padat dan sesak, seperti pasar saat hari raya. Dalam perjalanan mereka, Chu Feng dan Lin Tian memberitahukan informasi mengejutkan selama dia tidak ada di kota. Ternyata Lin Tian dan Chu Feng sebenarnya adalah anak bangsawan, dan setelah Qin Yun pergi menuju kompetisi Lima Kota, Lin Tian dan Chu Feng mengetahui kebenaran bahwa sebenarnya mereka adalah Tuan Muda dari Klan Chu dan Klan Lin, dua Klan yang cukup kuat di kota Awan, meskipun tidak sekuat empat Klan besar. Mereka baru tahu setelah keluarga Chu dan keluar Lin datang menemukan mereka, jadi sekarang. Identitas mereka bukan lagi rakyat biasa tapi bangsawan. Ini tentu saja mengejutkan Qin Yun. Setelah mengatakan itu, Chu Feng berkata lagi, "Hei, Yun kecil, kau tak tahu ya? Akhir-akhir ini, Paviliun Pil merilis Pil Qi kelas dua yang baru. Harganya tetap sama, tapi e

Qin Yun hanya bisa tersenyum pahit. "Patriark, bagaimana kalau kita lewati saja keluarga Li dan bicara langsung ke Paviliun Pil? Bahan obat keluarga Chu ini sangat berkualitas, mereka pasti tertarik." Chu Xi menggeleng lemah, "Saya sudah coba ke cabang Paviliun Pil di Kota Fang pagi tadi. Bahkan pintunya pun tak bisa saya masuki. Keluarga Li pasti sudah mengatur semuanya. Dengan hubungan mereka, tentu tidak sulit untuk menghalangi kita." "Apa?!" "Kalau begini, bagaimana kita bisa bertahan?" "Kita sudah menyinggung Harta Karun Istana Suci. Sekarang Paviliun Pil pun menolak kita. Kita tidak akan bisa bertahan di ibu kota." Panik mulai menyelimuti semua orang. "Jangan khawatir," Chu Xi mencoba menenangkan, "yang harus kita lakukan sekarang adalah mencari tahu mengapa keluarga Li memblokir kita. Kedua, kalau bisa menghubungi Paviliun Pil langsung dan membuat mereka menerima bahan obat kita, keluarga Chu masih bisa diselamatkan." "Tapi... keuntungan dari menjual bahan obat sangat se

Wajah Chu Fei tiba-tiba berubah."Li Yaowen, apa maksudmu?"Suaranya pelan tapi penuh kemarahan. Mata Chu Fei menatap tajam ke arah Li Yaowen."Maksudku? Keluarga Chu datang ke Paviliun Pil untuk meminta bantuan, lalu berpura-pura bermartabat? Kalian pikir Paviliun Pil tempat mainan kalian?" Li Yaowen mencibir.Sebagai anggota inti keluarga Li, dan manajer urusan luar negeri Paviliun Pil, dia tahu keputusan Patriark Li sejak pagi tadi—jika keluarga Chu datang ke Paviliun Pil, mereka harus dihentikan.Awalnya dia tak menyangka keluarga Chu benar-benar datang. Namun ketika melihat mereka, dia langsung maju dan berpura-pura berwenang."Li Yaowen, kami ke sini hanya ingin menemui seorang Alkemist. Jangan berlebihan," ucap Chu Fei, menahan amarah.Namun dia tahu, saat ini keluarga Chu berada di bawah tekanan besar. Sekalipun Li Yaowen bersikap kasar, dia harus menahan diri."Mencari Alkemist? Alkemist macam apa yang kalian kenal? Pulanglah, jangan jadi badut di depan Paviliun Pil."Li Yaow

Pada saat ini, Chu Fei sudah tidak berdarah, tubuhnya bergetar dan hampir pingsan. Bahkan niat untuk membela diri pun telah sirna."Tuan Chen Mu, tadi mereka berdua bilang mengenal Tuan Liu Guang, makanya kami tidak langsung bertindak." Kapten Chen menyeka keringat dingin dan buru-buru menjelaskan."Mereka kenal Tuan Liu Guang?" Chen Mu tertegun sesaat, lalu melangkah maju."Ya," Kapten Chen mengangguk cepat."Tuan Chen Mu, jangan dengarkan omong kosong mereka! Mereka bahkan mengaku datang atas nama Qin Yun dari keluarga Qin. Qin Yun, meskipun jenius tapi hanya anak dari keluarga. Mana mungkin mengenal Tuan Liu Guang? Omong kosong saja," Li Yaowen mencibir dengan tajam."Apa? Kau bilang Qin Yun? Qin Yun dari keluarga Qin?!" Wajah Chen Mu langsung berubah."Ya, benar. Aneh sekali kan? Kalau mau mengarang alasan, setidaknya bilang datang dari Patriark Qin, bukan dari anak itu. Konyol," Li Yaowen masih terus mengejek."Plaaak!"Sebuah tamparan mendarat keras di wajah Li Yaowen, membuatny