“Jadi kapan Tante Kinan ke sini lagi, Pa?”Pertanyaan dadakan dari sang putri, membuat Damar sedikit terkejut.“Kenapa memangnya, Nak?” tanya Damar lembut. “Ih, Papa nih! Aku tuh kangen main sama Tante Kinan, tahu? Kan udah lama banget, Papa nggak ajak dia ke sini?” gadis kecil itu menekuk wajahnya. Itu benar. Selain karena memang Damar disibukkan dengan pekerjaannya, juga karena pria itu merasa sangat aneh jika berdekatan dengan Kinanti. Seolah ada rasa tak ingin jauh, tak ingin terlalu cepat berlalu jika sudah bersama. Ini aneh, sekaligus bahaya. Damar tersenyum lembut, tangannya mengusap dengan sayang kepala putrinya. “Sabar, ya? Nanti Papa bakal ajak Tante Kinan ke sini, hm?”“Kenapa nggak sekarang aja, Pa?” “Nggak bisa, sayang. Papa lagi sibuk di kantor, Tante Kinan juga lagi sibuk sama kuliahnya. Nanti kalau kami sudah ada waktu senggang, oke?”Meski dengan pipi yang menggembung, tapi Ola tetap menganggukkan kepalanya. Sepertinya memang ia harus kembali bersabar. Dan kini
Terakhir Diperbarui : 2025-05-22 Baca selengkapnya