Sydney yang tadinya sudah mengangkat tangan bersiap menerima apa pun yang diulurkan Zya, tiba-tiba menarik tangannya kembali.“Jangan bercanda, Zya,” tukas Sydney tegas, bahkan sedikit tajam.Berbeda dari nada lelah yang Sydney pakai beberapa menit lalu.Zya menunduk. Tangan kanan wanita muda itu masih menggantung, sementara amplop di ujung jemarinya mulai bergetar.“Saya serius, Nyonya,” sahut Zya pelan, seperti gumaman. “Saya sudah tidak bisa bekerja lagi dengan Nyonya.”Dahi Sydney mengernyit. Napasnya menekan keluar dari hidung, cepat dan berat.Ada dorongan dalam dirinya untuk marah, atau setidaknya mempertanyakan keputusan mendadak itu dengan keras.Namun, yang keluar justru sebuah helaan napas panjang. Sydney mengusap wajahnya lembut.Dalam sekejap, rasa kantuk, lelah, dan pening yang menempel sejak beberapa minggu lalu langsung lenyap.Sydney kembali menatap Zya, lalu menyorongkan tangan, mendorong lengan Zya yang masih terulur hingga wanita itu menurunkannya.“Zya,” ucap Sydn
Huling Na-update : 2025-07-06 Magbasa pa