"Bagus, bagus." Pak Tua James tersenyum dan mengangguk berulang kali, keriangan terpancar jelas di wajahnya yang berkeriput. Ryan mengamati reaksi pria tua itu sejenak, kemudian raut wajahnya berubah serius. "Namun, kamu harus membantuku dengan sesuatu." Mendengar perubahan nada suara Ryan, senyum James langsung menyusut. Dia mengulurkan tangannya dengan gestur terbuka. "Tuan, silakan bicara. Apa yang bisa saya bantu?" "Bantu aku mencari tahu siapa yang mengirim orang-orang ini," kata Ryan dengan suara dingin yang menusuk. Saat itu juga, suhu di seluruh ruang tunggu seolah turun drastis. Dari yang semula nyaman di sekitar dua puluh derajat, mendadak terasa hampir mendekati titik beku. Alicia yang duduk di sebelah Ryan tanpa sadar merapatkan tubuhnya, mencari kehangatan. James, yang telah berjalan di medan pembantaian selama bertahun-tahun dan menyaksikan berbagai kekejaman, tetap merasa terintimidasi menghadapi aura membunuh yang memancar dari Ryan. Darahnya terasa membeku,
Terakhir Diperbarui : 2025-05-24 Baca selengkapnya