Home / Young Adult / Istri Tawanan Tuan Tiran / Chapter 81 - Chapter 90

All Chapters of Istri Tawanan Tuan Tiran: Chapter 81 - Chapter 90

122 Chapters

80. Ciuman

Allesa tercekat oleh nafasnya sendiri setelah sebuah ciuman dari Algazka yang berakhir sekitar dua menit. Ciuman yang datang sangat lembut meski penuh tuntutan itu berhasil membuat aliran darah di tubuh Allesa mengalir lebih deras.Pasalnya, jangan kan ciuman, kecupan yang Algazka berikan kemarin saja masih membuat Allesa uring-uringan. Dan sekarang Algazka yang kembali berulah melakukan atraksi ciuman pada diri Allesa secara tiba-tiba.Senyuman di wajah Algazka tergelincir. Ibu jarinya mengusap-usap wajah Allesa setelah dia melepaskan ciuman yang dilakukan dirinya. Ingin rasanya Algazka tidak menghentikan ciumannya, tapi takut Allesa yang jadi terbujur kaku. Buktinya sekarang dia masih diam."Jangan mikir macam-macam makanya," ucap Algazka seakan memberikan tanda bahwa ciuman yang dilakukan dirinya tadi efek Allesa yang tidak berhenti mengoceh. "Saya cuma nggak mau kamu capek-capek saat hidup sama saya, tapi kalo kamu tetep mau masak yaudah gapapa. Saya i
last updateLast Updated : 2025-04-18
Read more

81. Senyuman Panas

"Gue bener-bener nggak terima ya kalo itu pelayan jatuh ke tangan Algazka!" ucap Zie penuh emosi. "Sampai mati pun gue nggak sudi dan nggak terima."Sejak kejadian di rumah Algazka, hati Zie panas tidak henti-hentinya. Tidak terima dengan perlakuan Algazka yang lebih membela Allesa apalagi sampai menggendongnya. Zie sangat tidak suka. Belum lagi perlakuan Daskar yang membuat dia sampai terjatuh ke dalam tempat kotoran kuda. Emosi Zie yang ada semakin menjadi-jadi."Gue bener-bener heran sama cewek babu itu yang sampe ngeracunin otak Algazka.""Minum dulu. Lo dari tadi marah-marah terus." Karla yang mendatangi apartemen Zie memberikan temannya itu minuman dingin.Kasihan juga saat mendengar cerita Zie sejak kemarin, makanya Karla mendatangi Zie siang itu ke apartemennya untuk menemani sekaligus menghibur."Gimana nggak marah sih? Lo bisa bayangin nggak seorang Algazka, ini Algazka loh yang kita omongin." Zie menggebu-gebu. "Dan secara lang
last updateLast Updated : 2025-04-18
Read more

82. Pertemuan Air Mata

"Mama?" Air mata Allesandra yang tidak kuasa dia tahan lagi. Kehadiran Nadya yang dia dapatkan di depan kamarnya membuat Allesa lemas tidak bertenaga. Allesa masih tidak percaya melihat kedatangan Nadya yang berada di hadapannya secara nyata. "Allesa, anak Mama." Nadya langsung memeluk erat Allesa. Kerinduan mereka diikuti oleh air mata yang tidak bisa dihentikan. Empat bulan adalah waktu yang tidak singkat bagi Nadya dan juga Allesa. Apalagi tidak ada komunikasi diantara mereka dengan perpisahan yang dibungkus dengan luka. "Allesa, ya ampun anak Mama." Nadya masih tidak bisa melepaskan pelukannya terhadap Allesa. Anak perempuan Nadya yang sangat Nadya sayangi sepenuh hati. Akhirnya Nadya bisa bertemu lagi dengan Allesa dan memeluk Allesa yang juga tidak bisa menghentikan air matanya. Apakah ini mimpi? Tapi rasanya tidak karena Allesa memeluk Nadya dengan nyata dan dia yang juga
last updateLast Updated : 2025-04-19
Read more

83. Taktik

Nadya mendekatkan posisinya sehingga lebih mendekat pada Allesa. Mengamati sekitar dan memastikan bahwa tidak ada siapapun meski hanya ada mereka berdua di dalam kamar yang tertutup sejak tadi."Mama bisa bawa kamu keluar dari sini."Bisikan Nadya yang hampir tidak bersuara itu mampu Allesa dengar dalam diamnya."Percaya sama Mama." Nadya menggenggam penuh keyakinan agar Allesa mampu berpikir positif.Yakin sekali sikap Algazka berhasil memberikan racun di dalam otak Allesa selama empat bulan ini."Mama akan ...""Maaa." Allesa menghentikan ucapan Nadya lalu menggelengkan kepalanya. "Aku baik-baik aja, Mama jangan khawatir, ya?" Allesa yang balik meyakinkan Nadya dengan senyumannya.Tidak mau menambah masalah yang sudah dibungkus dengan dendam dan kebencian. Sungguh Allesa hanya ingin semua baik-baik saja apalagi Algazka yang banyak berubah di hadapannya."Aku beneran baik-baik aja tanpa ada luka. Mama liat kan
last updateLast Updated : 2025-04-19
Read more

84. Mendadak Berubah

Allesa terdiam mendengar ucapan Nadya yang cepat mengalihkan pikiran Allesa. Terbukti melihat ekspresi wajah Allesa sekarang yang terlihat terkejut. Memang hanya sosok Arga yang dapat mengalihkan pikiran Allesa secara cepat."Nggak sengaja waktu Mama tadi pagi ke supermarket dan Mama ketemu sama dia. Kamu inget sama Arga kan, Al? Nggak mungkin kamu lupa.""Arga?" gumam Allesa pelan, pikiran dia melayang mengingatkan dirinya pada sosok yang sudah lama tidak dia dengar namun masih meninggalkan bekas di dalam hatinya."Iya, Arga. Dia nanya kamu loh, Al dan masih ingat sama kamu.""Mama yakin ketemu sama Arga?" Allesa memastikan. Nama yang sudah lama tidak dia dengar."Yakin banget Mama nggak salah. Nggak mungkin juga Mama lupa sama dia, lagian kan Arga tuh buat kamu sangat ..."Suara ketukan pintu membuat Nadya menghentikan ucapannya. Tatapan dia bersama Allesa menoleh pada pintu yang sudah terbuka meski belum terdengar kata izin da
last updateLast Updated : 2025-04-20
Read more

85. Ngambek Total

"Nggak mau.""Tapi kamu harus makan loh.""Aku bilang nggak mau.""Tapi, Al ...""Ihh aku nggak mau, Reinaaa." Allesa menghentak-hentakkan kakinya diatas tempat tidur dengan posisi dia yang telungkup sejak tadi.Reina datang membawakan Allesa makanan ke kamar, tapi Allesa menolaknya. Sudah dibujuk dari tadi pun Allesa enggan menyentuh makanan yang dibawakan Reina untuknya.Allesa tidak mau makan pokoknya."Bawa aja keluarrr." Allesa yang melipat kedua tangannya diatas bantal dengan wajah merengut.Entah kenapa Allesa sampai membuat Reina kewalahan. Padahal biasanya Allesa tidak pernah ngambek atau murung jika dirinya datang. Allesa yang kadang bercerita dan kali ini Allesa juga tidak mau bercerita. Dia hanya mengatakan kalau dia tidak mau makan dan ingin sendiri di kamar."Udah cantik gitu kok ngambek dan merengut sih." Reina yang masih berusaha menghibur hati Allesa.Namun Allesa tidak menangg
last updateLast Updated : 2025-04-20
Read more

86. Singkat, Padat, Jelas.

"Mulai deh kayak setrikaan." Daskar yang sudah kembali ke pantry mengamati tingkah Reina yang mondar-mandir dengan wajah cemasnya. Sudah bisa ditebak kalau tingkahnya itu pasti karena mengkhawatirkan Allesa. Kondisi Allesa yang sejujurnya membuat Daskar ikut heran ditambah kata-kata Algazka tadi yang tadi terdengar tidak peduli. "Aku tuh kayaknya bisa umur pendek ya kalo kerja disini. Mikirin keadaan yang macem-macem aja." Reina menggerutu setelah akhirnya dipaksa Daskar untuk duduk dan disodorkan air dingin untuk menjernihkan otaknya. "Ngomong tuh dijaga." Daskar menasihati. Reina menghela nafasnya. "Abisnya tuh tuan kamu aneh banget." Reina berbisik meski di pantry tidak ada orang selain mereka. "Tuan kamu juga kan." Daskar meledeki. Reina tidak menanggapi. Dia masih memikirkan kondisi Allesa yang tidak mau makan dan sekarang Algazka yang tidak peduli. Padahal kemarin waktu Allesa sakit tuann
last updateLast Updated : 2025-04-21
Read more

87. Arogan

"Bener-bener nyebelin, emang ternyata dia tuh nggak berubah." Allesa menggerutu. "Mungkin bener kalo dia emang main-main dan seriusnya cuma sama Zie." Allesa menghentak-hentakkan kakinya penuh kekesalan.Bisa-bisanya dia percaya dengan perubahan sikap Algazka beberapa hari ini. Semua memang memang mimpi dan Allesa tidak boleh memiliki angan-angan terlalu jauh.Dia kembali mengambil hpnya dan melakukan scroll, mengutak-atik sesuatu, dan kembali meletakkan secara kesal."Mungkin emang bener kalo gue harus keluar dari sini sesuai yang Mama bilang." Allesa teringat akan ucapan Nadya yang menyampaikan niatnya untuk membawa dia pergi dari tempat Algazka.Meski Allesa tidak mengetahui bagaimana caranya, tapi melihat keyakinan Nadya membuat Allesa memiliki harapan dan tidak ada alasan lagi untuk tinggal disini. Ditambah dia yang super menyesal karena tadi sempat memihak sama Algazka di hadapan Nadya.Allesa menghela nafasnya. Kasihan Nadya, pasti
last updateLast Updated : 2025-04-21
Read more

88. Argantara Ragadian

Jadi begitu ceritanya dan dia bukan pacar aku kayak yang kamu bilang." Allesa menjelaskan cerita yang ingin Algazka dengar.Lelaki tampan itu tampak penasaran sekali dengan sosok yang bernama Argantara Ragadian. Maka dari itu Allesa jadi menjelaskannya secara singkat, tapi cukup jelas untuk dipahami oleh Algazka.Lelaki yang biasanya Allesa panggil Arga itu memang bukan lah kekasih Allesa. Dia hanya lelaki yang pernah ada di dalam kehidupan Allesa tanpa status apapun. Meski begitu, Arga adalah sosok lelaki yang baik, perhatian, dan peduli pada keluarga Allesa juga.Statusnya tidak lain hanya sebatas teman baik Allesa. Dia selalu menemani Allesa sejak dulu sampai akhirnya Arga yang harus pergi ke luar negeri untuk melanjutkan pendidikan mengikuti keinginan orang tuanya. Kepergiannya itu membawa kesedihan untuk Allesa karena Arga selalu berada di sisi dirinya sejak dulu.Arga pernah berjanji kalau dia akan pulang sekitar lima bulan lalu dari kepergi
last updateLast Updated : 2025-04-22
Read more

89. Siasat Ancaman

"Tuan Algazka tidak ada disini.""Nggak ada disini gimana? Gue liat mobilnya, jangan coba bohong-bohongin gue ya." Zie menatap kesal salah satu penjaga yang berdiri di depan pintu utama.Malam itu dia datang ingin menemui Algazka. Ada hal yang Zie ingin bicarakan."Maaf, Nona Zie.""Gue nggak butuh maaf, tapi gue cuma butuh ketemu sama Algazka. Gue bener-bener mau ngomong sama dia.""Maaf, Nona Zie tapi Tuan Algazka tidak bisa ditemui.""Tuh kan, tadi kata lo nggak ada dan sekarang nggak bisa diganggu, artinya dia emang ada di dalam. Emang dasar ya lo tukang bohong semua." Zie menatap sinis penjaga-penjaga Algazka yang ditugaskan berdiri menjaga pintu utama rumahnya.Semua menjadi menyebalkan ditambah pikiran dia yang masih mengingat bahwa Allesa berada di dalam."Panggilin Algazka sekarang atau gue akan ...""Akan apa?" Sambung suara yang sudah ada di tengah-tengah pembicaraan dia terhadap penjaga tadi
last updateLast Updated : 2025-04-22
Read more
PREV
1
...
7891011
...
13
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status