"Mas, aku lupa di mana naruh kunci kamar kita. Kita ke kamar belakang dulu aja nggak papa?” Niara memegangi tangan Devan dengan lembut, hatinya penuh harapan agar suaminya tak mempersoalkan ajakannya. Devan tak membantah, ia mengangguk dan segera berjalan menuju kamar belakang. Segera ia merebahkan badan di kasur yang berukuran sempit, menepuk sisa kasur yang ia sediakan untuk istrinya, Niara. Niara tersenyum lembut menanggapi. “Sebentar ya, Mas.” Ia fokus menatap wajahnya di depan cermin. Membetulkan ikat rambutnya, menyembunyikan keletihan yang belum sempat pulih. Tiba-tiba, dua lengan hangat memeluknya dari belakang. “Aku kangen banget sama kamu, Sayang.” Suara itu terdengar berat namun sarat rindu. Devan menyandarkan dagunya di pundak istrinya, memejamkan mata sejenak, menghirup aroma tubuh Niara yang tak berubah sedikit pun. Aroma yang membuatnya merasa pulang. Niara membalas pelukan itu dengan tenang, menyandarkan pipinya di lengan Devan. “Aku pikir... aku ngg
Last Updated : 2025-06-10 Read more