Hanya dalam tempo yang tidak terlalu lama, maka, Sari mulai merasakan gairahnya melonjak-lonjak. Pinggulnya mulai bergerak memutar untuk menandingi tusukan-tusukan yang dilakukan Nathan dengan terong besarnya."Aduh ... ini enak benget, Nathan. Enak. Oh ...""Iya, kak. Ini enak banget. Oh ... enak banget.""Tusukan kemu berasa banget, Nathan di dalam tubuhku. Auh ... eh. Enak e.""Cengkeraman kakak juga hebat, kak. Aku suka.""Nanti abis ini, kamu kasih nomor telponmu, ya? Biar kita bisa atur waktu untuk main di rumahku. Ok?"Nathan terdiam mendengar permintaan Sari ini.Ini adalah sesuatu yang tidak disetujui oleh Nathan. Apalagi dia terikat peraturan di club malam yang mengharuskan dirinya untuk tidak memberikan nomor telponnya kepada pelanggan.Karena itu, Nathan tidak menjawab kata-kata Sari itu. Nathan memilih untuk terus menggerakkan tubuhnya, mendesak-desakkan tubuhnya untuk memberikan kenikmatan lebih bagi Sari."Auw ... enak e. Please, Nathan. Kasih aku nomor telponmu. Gini,
Last Updated : 2025-04-19 Read more