Pagi itu, langit tampak bersahabat. Mentari menyelinap masuk dari sela-sela tirai, memberikan kehangatan yang kontras dengan hati Egar yang mulai terasa berat. Ia berdiri di depan jendela kamar, memandangi halaman rumah yang tenang. Di belakangnya, Ilona masih duduk di sisi tempat tidur, menyisir rambutnya perlahan.Egar membalikkan badan. “Kamu gapapa aku tinggal sebentar hari ini?” tanyanya lembut.Ilona menoleh, menatap suaminya yang kini mulai gelisah sejak semua terbuka ke publik. Ia tahu, Egar bukan tipe pria yang bisa tinggal diam. Meskipun berasal dari keluarga berada, ia tetap memilih membangun usahanya dari nol, berdiri di atas kakinya sendiri, setelah hidup bersama Ilona.“Iya, aku gapapa kok, kamu tenang saja. Kita gak seharusnya jadi terkurung, kan?” jawab Ilona sambil tersenyum tipis.Egar mendekat, duduk di sampingnya dan menggenggam tangan Ilona. “Kalau ada wartawan datang ke rumah, jangan temui mereka, ya? Biarkan Dion dan Roy yang menghadapi mereka.”“Kamu perginya a
Terakhir Diperbarui : 2025-04-21 Baca selengkapnya