“J-Jadi, apa kau sudah membelinya?”Nadine merinding, menggeser badan menjauhi Collin, serta menarik tangannya.“Tidak … aku malu membeli obat seperti itu. Apa kau mau menemaniku ke apotek?”“Tidak!” tolak Nadine dengan cepat.Collin tersenyum kecil. Rupanya, dia benar-benar salah paham. Nadine serius tak kuat menghadapi kegagahannya. Dia diam-diam senang dan bangga.‘Mungkin, papa dan mama memang sedikit berbeda dari orang lain pada umumnya,’ pikir Collin lega.“Aku mau membersihkan badanku, tapi kau malah pergi,” keluh Nadine manja.Collin bangun, lalu menggendong Nadine sampai wanita itu memekik kaget. Dia baru sadar tubuh istrinya terlihat lemas.“Maaf … jangan menangis lagi. Kau harusnya bilang sejak tadi kalau butuh bantuanku, jadi aku tidak berpikir macam-macam.”“Aku malu!” pekik Nadine, lalu membenamkan wajahnya di leher Collin.Collin tersenyum kecil selagi menggendong Nadine ke kamar mandi. Kemudian mendudukkan Nadine di atas closet.“Aku bisa sendiri! Keluarlah!”“Kau bilan
최신 업데이트 : 2025-07-26 더 보기