Nadine bergerak gelisah. Di kasur yang sempit dan posisi saling memeluk, Collin dapat merasakan setiap inci lekukan tubuh Nadine walau tertutup kain. Apalagi, entah sadar atau tidak, Nadine sering menekan area sensitifnya.Dengan posisi seperti itu, Collin bisa membayangkan bagaimana lekukan indah istrinya. Di atas terasa begitu menonjol, pinggangnya ramping, dan kulitnya sangat mulus.Collin menelan ludah sambil menggertakkan gigi. Dia kemudian membayangkan duduk di tepi pantai bersama Nadine, di bawah mentari pagi yang hangat seperti cinta yang harusnya dia rasakan.Namun, gerakan Nadine membuat bayangan menenangkan itu lenyap seketika. “Ada apa, Nadine? Apa kau tidak bisa tidur?”Nadine mendongak, menatap dahi Collin yang sedikit berkeringat. Badan Collin memanas akibat sentuhan Nadine. Namun, dia masih tersenyum tenang, seolah-olah tak merasakan apa pun.“Sayang, bolehkah aku melepas jaketku? Rasanya agak tidak nyaman,” pinta Nadine dengan suara serak mengantuk. Tampaknya, dia t
Terakhir Diperbarui : 2025-07-22 Baca selengkapnya