Ledakan besar mengguncang kuil, membuat debu dan pecahan batu beterbangan. Arka segera berlari keluar, matanya menyapu sekeliling, mencari sumber serangan. Di depan gerbang utama, beberapa pria berbalut pakaian hitam berdiri dengan ekspresi dingin. "Akhirnya kau keluar juga, Arka," kata salah satu dari mereka dengan suara berat. "Kami datang bukan untuk bermain-main. Serahkan dirimu, atau kami akan menghancurkan tempat ini!" Arka tersenyum tipis, matanya penuh dengan ketenangan. "Kalian benar-benar tidak tahu dengan siapa kalian berhadapan." Sang guru berdiri di belakang Arka, ekspresinya tetap tenang. "Arka, ini adalah bagian dari ujianmu. Hadapi mereka dan buktikan bahwa kau layak menerima warisan sejati Klan Naga Langit." Arka mengangguk. "Aku mengerti, Guru. Kalau begitu, mari kita mulai." Tanpa aba-aba, musuh-musuh itu menyerang dengan kecepatan luar biasa. Namun, Arka bergerak lebih cepat. Dengan satu g
Last Updated : 2025-03-21 Read more