Home / Romansa / Terjebak Hasrat Bos Mafia / Chapter 91 - Chapter 100

All Chapters of Terjebak Hasrat Bos Mafia: Chapter 91 - Chapter 100

105 Chapters

Bab 91. Lunas

Hingga malam Cherry belum pulang. Viana menggoda anak sahabatnya itu dengan stock jajanan miliknya.“Olive, tante punya kinder joy, kamu mau nggak?”Tangan mungil Olive berusaha mengambil telur yang dalamnya berisi coklat manis itu. Tapi Viana segera menyembunyikannya dan membuat Olive bingung.Cherry tertawa. “Itu jajanan kesukaan Olive. Tiap ke swalayan pasti minta beli itu.”“Ohya, kok kamu baru bilang sih?” Viana semakin getol ingin menggoda Olive.Akhirnya Olive mau digendong Viana setelah diberi 1 box kinder joy. Viana senang akhirnya bisa menggendong batita itu.“Nanti kalau habis bilang Tante ya, tante beliin lagi.”Olive menganguk, membuat Viana dan Cherry tertawa. Tapi orang yang memperhatikan mereka dari luar ruko tidak bisa tertawa. Dia justru gugup.“Makasih Cherry,” ucap Viana ketika sahabatnya itu pamit pulang, setelah membeli 2 sandal padanya.“Aku yang makasih, dikasih jajan banyak.”Viana baru usai mematikan lampu ruko ketika tiba-tiba mencium bau nikotin.“P—Pak Teo
last updateLast Updated : 2025-05-01
Read more

Bab 92. Bukan Sekedar Jalan

“La, aku ingin jalan-jalan,” celetuk Viana.Galla menoleh, “Kemana?”“Aku pengen ke daerah gunung, di Kana.”Kana memiliki gunung dan pantai yang indah. Kota itu kota wisata dan hampir setengah penduduknya terdiri dari turis mancanegara dan lokal. Banyak ekspatriat di sana.Galla tampak berpikir. “Boleh, kapan?”Tanpa persiapan mereka berangkat malam ini juga disopiri Daffy, sebab tangan Galla masih belum bisa dipakai menyetir.Mereka membawa mobil MPV mewah milik Vonny, karena tidak mungkin membawa mobil sport milik Galla.Galla menyalakan musik, lagu-lagu cinta mengalun menemani perjalanan mereka. Hingga akhirnya lagu beautiful in white memenuhi kabin mewah itu. Lirik lagu itu membungkam keduanya.Galla menoleh ke Viana ketika lagu itu hampir habis. “Kamu ingat ini lagu pernikahan kita?”Viana menoleh, Galla sepertinya mabuk. Itu kan nada deringnya saat pria itu telpon, apa pria ini tidak pernah tahu?“Ingat, kenapa?”“Nggak apa.” Galla tidak menyangka Jasmine akan kembali setelah me
last updateLast Updated : 2025-05-02
Read more

Bab 93. Token

Lauren mengirimi Viana foto tiket pesawat Teofilano. Kemudian memberi caption dibawahnya bahwa pria itu hari ini terbang untuk menemuinya hanya karena mendengar dirinya demam.Nomor asing : Apa dia pernah seperti itu padamu?Biasanya Viana tidak membalas, tapi entah kenapa kali ini ingin membalas, seperti ingin mencari gara-gara.Viana : Tidak, biasanya dia menemuiku kalau sedang ingin.Usai membalas pesan Lauren, Viana mencoba tidur. Namun usahanya untuk tidur terganggu. Dia menelpon Galla sebelum keadaan memburuk.“La, kamu dimana?”“Kenapa?” nada Galla masih dingin.Viana tahu Galla masih marah padanya karena ditanya tempat tidak dijawab. “Tolong beliin aku makan, pembalut dan ponstan.” 45 menit kemudian Galla baru datang. Viana sudah lemas karena menahan sakit yang luar biasa.***’“Pemandangannya bagus,” celetuk Viana.“Siang lebih bagus.”Saat ini Viana dan Galla makan malam di restoran hotel. Viana takjub melihat pemandangan kota kana saat malam hari.“Dari mana kamu tahu temp
last updateLast Updated : 2025-05-02
Read more

Bab 94. Tukang Paksa

Mr Fox tahu Viana berbohong, selain matanya tidak berani menatap dirinya saat berbicara, tidak ada raut ceria seperti biasanya.“Gimana kabar Mr?”“Seperti yang kamu lihat.”Viana lihat Mr Fox baik-baik saja. “Mr mau minum apa?”Mr Fox menjatuhkan diri di sofa karena kelamaan bila nunggu Viana suruh. Viana semakin malu pria itu memutar kepala memperhatikan kondisi ruko yang seperti kapal pecah. Untung ada 2 Ibu-Ibu datang.“Mr, aku tinggal dulu ya?”“Silahkan.”Viana lega, untuk saat ini lolos dari kenyataan dirinya jorok. Banyak sampah bekas packingan well shop yang belum dia buang. Viana berjalan mendekati calon pembelinya.“Pagi, Bu, silahkan,” sambut Viana, murah senyum dan ramah seolah tidak punya masalah.“Mau lihat-lihat sandal.”“Sebelah sini,” Viana mengarahkan ke display sandal Ibu-Ibu.Pelanggan itu mencoba sandal dan melihat penampilannya di cermin.“Bagus nggak?” tanya seorang ke temannya.“Kurang.”“Kalau mau model yang lebih muda juga ada, sebentar.” Viana berjalan menu
last updateLast Updated : 2025-05-03
Read more

Bab 95. Demi Teman

Viana mematung Teofilano mengeratkan pelukannya. Padahal matanya terpejam.“I miss you, Viana.”“Kamu nggak kangen aku, tapi tubuhku!”“Itulah maksudku.”Viana berdecak, dia lempar lengan Teofilano dari tubuhnya namun pria itu memeluk Viana.“Nasib Fox tergantung sikapmu padaku.”Viana terperangah. Meski ingin mencakar Teofilano sampai dagingnya habis, dia memilih mendengarkan orang gila itu. Dia tidak mau Mr Fox terluka karenanya.Menjelang sore Viana bangun. Kali ini benar-benar bisa bangun karena Teofilano tidak memeluknya lagi.Viana duduk di kursi taman di lantai 3 ini. Dia menikmati pemandangan sembari memperhatikan orang-orang yang memasang meja kursi dan meja prasmanan di taman belakang dekat kolam, sebelum akhirnya membuka olshopnya.Namun, baru membalas beberapa chat pembeli, perut Viana berbunyi, dia lapar karena sudah lebih dari 12 tidak makan.“Keterlaluan!” Viana kesal, entah dimana Teofilano menyembunyikan anak kuncinya. Tanpa pikir panjang, untuk menyelamatkan perutnya
last updateLast Updated : 2025-05-03
Read more

Bab 96. Deep Talk Dengan Cintya.

Viana mengambil red wine yang ditawarkan oleh pembawa minuman. “Terima kasih.”Dari tadi Viana menghindari Teofilano, karena kesal pria itu memperkenalkan dirinya ke teman-temannya sebagai Stevanie Laurencia King, anak Nit King. Dan calon istri ketiganya.Sebab itu beberapa orang tampak terpaksa baik padanya. Seperti perempuan yang saat ini duduk di depannya, Cintya!Viana duduk menyilangkan kaki, tangan kiri terlipat di dada, tangan kanan memegang gelas wine. Dia memutar isi gelas winenya, ketika Cintya mengajaknya berbicara.“Kamu pasti senang saat ini karena akan dinikahi Teofilano.”“Tidak. Aku justru sedih. Karena aku punya suami,” sahut Viana, tenang.Cintya berdecih. “Munafik.”Cintya terpaksa harus menerima Viana sebagai istri ketiga Teofilano. Hanya dengan begitu, Teofilano memperbarui perjanjian nikah mereka. Pria itu akan memperlakukan dirinya sebagaimana layaknya istri, bukan teman bisnis.Hati Cintya sakit, tapi dia harus bertahan demi merebut hati suaminya kembali. Lagi
last updateLast Updated : 2025-05-04
Read more

Bab 97. Terabaikan

“Toko lampu?” Viana teringat toko lampu Ayah dan Ibunya ketika kecil. Ayahnya menjual lampu mulai dari bohlam hingga lampu kristal gantung yang biasanya ada dirumah orang-orang kaya.Tapi, lampu-lampu seperti itu tidak hanya di rumah orang kaya, tapi juga di hotel dan mall. Dan di kota yang berjuluk surga bagi orang kaya ini, lampu sudah seperti fashion. Anehnya, sedikit yang menjalani bisnis itu. Teofilano melihat peluang itu.“Ya.”Viana menggeleng. “Aku tidak pandai berbisnis.”“Tidak ada orang yang pandai, semua learning by doing.”“Tahu, tapi aku tidak mau berbisnis lagi kecuali dengan uangku sendiri. Dan aku tidak bisa menerima ruko ini.”Viana kapok bisnis menggunakan uang orang lain. Karena kalau bangkrut, rasa bersalahnya seberat ini.sViana pergi membersihkan diri dan ketika keluar dari toilet Teofilano sudah tidur. Dia turun ke lantai 1 untuk melanjutkan packingannya.Viana melamun. Entah bagaimana nasibnya nanti. Teofilano kekeh ingin menjadikannya teman hidup sampai tua n
last updateLast Updated : 2025-05-04
Read more

Bab 98. Bertemu Jasmine

Mereka masuk ke sebuah restoran. Vonny bingung menentukan menu yang akan mereka makan bersama.“Pa, kamu mau makan apa? Ayam? Sapi?” tanya Vonny.“Apa aja, Ma.”“Michael, Reyna, Galla, mau makan apa kalian?” lanjut Vonny, sengaja tak menyebut Viana.Viana pun peka, tahu Vonny tak menginginkan dirinya ikut makan bersama mereka. Dia membuka ponsel untuk mengecek olshopnya, barang kali ada order lagi.Semua satu suara dengan Gustav, makan apa saja boleh. Viana merasa Vonny beruntung. Punya anak dan suami yang nurut dan sangat sayang padanya. Entah apa yang dilakukan Ibu mertuanya itu, dia seperti kepala di rumah ini.Jika Vonny bilang A, semua akan A. Vonny bilang B, semua akan B. Viana sekarang tahu arti Vonny di mata suami dan anak-anaknya. Jujur Viana suka melihat rumah tangga seperti ini.Vianapun juga ingin punya suami dan anak-anak nurut seperti itu suatu hari nanti, jika diijinkan.Tak terasa pesanan mereka datang. Vonny mengisi piring Gustav. Michael mengisi piring Reyna. Viana m
last updateLast Updated : 2025-05-04
Read more

Bab 99. Merasa Buruk

“Viana.”“Jasmine.”Mereka berjabat tangan usai Galla mengenalkan Jasmine kepada Viana. Viana terkejut, karena pernah melihat perempuan ini sebelumnya. Perempuan inilah yang hari itu dia lihat di toko buku horizon.2,5 tahun lalu, Viana disuruh beli kalender khusus oleh kepala marketing KIC. Dia pergi ke toko buku horizon dan melihat seorang wanita cantik bergelayut manja di lengan Galla. Meski Viana tidak tahu hubungan mereka, tapi dari cara perempuan itu bergelayut, Viana merasa ada hubungan istimewa diantara mereka berdua.Viana menelpon Galla saat itu, berpura-pura menanyai keberadaan pria itu. Galla mengatakan dirinya ada di kantor padahal ada di toko buku horison. Viana menangis dan kembali ke KIC dengan mood buruk. Dia tidak menyangka ada orang ketiga dalam rumah tangganya.Itu sebabnya saat Agung—sopir Cintya tiba-tiba mengatakan mereka sudah ada di parkiran, Viana marah kepada Agung karena moodnya sudah buruk sejak awal. Akhirnya Lauren tak punya waktu untuk keluar dari ruang
last updateLast Updated : 2025-05-05
Read more

Bab 100. Identitasnya di Kembalikan.

Viana terkejut melihat mobil Teofilano masih ada di ruko. Dia membuka pintu ruko dengan kunci duplikat yang biasanya dibawa Ivana dan Ilyasa. Sementara kunci aslinya, yang biasa dia bawa dibawa Teofilano.Viana naik ke lantai 2, mulutnya mengangga, melihat lantai 2 disulap seperti rumah. Triplek penyekat kamar dan kasur busa hilang. Diganti sofa busa yang muat untuk 2 orang, meja, karpet dan lampu berdiri.Entah kenapa Viana merasa ruko ini homy. Viana segera membuang pikiran buruknya. Ruko ini memang punya kenangan, pertemanannya dengan Mr Fox dan percintaannya kemarin pagi dengan Teofilano, tapi bukan untuk dikenang.Viana mendengar kran menyala, artinya pria itu di kamar mandi. Viana kembali ke bawah, dia menyiapkan pesanan sembari mengirim pesan kepada Galla.Viana : Aku minta maaf sudah berpikiran jelek ke kamu. Aku akan berusaha untuk tidak mengulanginya lagi.Pesan Viana terkirim tepat saat ada tangan kurang ajar memeluknya dari belakang.“Udah dari tadi?” tanya Teofilano.“Bar
last updateLast Updated : 2025-05-05
Read more
PREV
1
...
67891011
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status