Home / Romansa / Terjebak Hasrat Bos Mafia / Chapter 81 - Chapter 90

All Chapters of Terjebak Hasrat Bos Mafia: Chapter 81 - Chapter 90

108 Chapters

Bab 81. Kembali Kepada Suami

“Kenapa kamu ke sini?!” ketus Viana.“Jemput kamu,” balas Galla, kesal. Sudah 2 minggu dibiar-biarkan, Viana malah tidak tahu diri.“Aku nggak mau.” Viana menutup pintu. Tapi Galla sudah hafal watak Viana, sebab itu sepatu ketsnya menahan pintu itu tertutup rapat.“Selama kamu istriku, aku punya hak ngatur hidupmu. Ayo pulang.”Viana berdecih. “Aku mau kita cer—”“Vianaaa ….”Viana tidak melanjutkan kalimatnya sebab Kakeknya memanggil.Rahang Galla jatuh melihat Viana memandikan Kakeknya. “Aku saja!”Galla mendorong Viana kasar, emosi melihat Viana memandikan Kakeknya. Meskipun pria bau tanah ini Kakeknya sendiri, bagaimanapun dia pria! punya alat kelamin!Usai memandikan Kakek Viana, di dalam kamar tidur Viana Galla ingin menampar perempuan itu. Tapi tidak bisa.“Pikirmu aku nafsu melihat hal seperti itu?!”“Bukan perkara kamu nafsu atau tidak, tidak pantas kamu melihatnya!”Mereka bertengkar dengan lirih tapi tajam.Hatinya sudah hancur sejak uangnya habis, jadi sekarang tinggal mat
last updateLast Updated : 2025-04-27
Read more

Bab 82. Belajar Bisnis dari Reyna

Usai menyiapkan sarapan, Viana membersihkan diri.“La, kapan rencana kamu transfer?” tanya Viana ketika pria itu baru bangun tidur.“Kamu mau kapan?”Viana tersenyum aji mumpung. “Sekarang.”Galla meraih ponselnya. Tak lama modal 75.000 ribu yang dia janjikan mendarat mulus di nomor rekening baru Viana, Kwan Bank.“Sejak kapan kamu punya rekening Kwan Bank?”“E ….” Viana bingung mencari alasan. “Sejak masuk kemarin. Semua karyawan KIC sekarang gajinya di transfer ke bank itu.”Galla menganguk tanpa curiga.Yang Viana ucapkan benar. Hanya, dia dapat ATM itu dari Teofilano, ada relief nama pria itu di kartunya. Viana akan menyembunyikan itu saat ini sebab belum bisa membuat ATM baru. Kendalanya di kartu identitasnya yang hilang.“Makasih, La.”Pagi ini, Galla pamit kerja padahal menemui Jasmine untuk melihat-lihat tanah luas yang bisa untuk berkuda. Seperti janjinya kemarin. Jika cinta pertamanya itu ditemukan dalam keadaan hidup, dia akan mewujudkan salah satu impian perempuan itu. Gal
last updateLast Updated : 2025-04-27
Read more

Bab 83. Beneran Punya Bisnis

Sesampainya di rumah Viana sudah tidak punya tenaga karena seharian pontang panting melayani pelangan seorang diri dan membalas chat dari calon pembeli.“Gimana hari ini?” tanya Galla“Hari ini penjualan offline lebih bagus dari online. Calon pembeli online banyak tanya, ujungnya mau pikir-pikir dulu,” Viana kesal, khususnya calon pembeli bernama well shop.Udah tanya stok, ongkir, dan lain-lain, ketika dia pastikan jadi beli yang mana, langsung tidak aktif.“Semangat.”“Aku semangat, cuma lelah aja hari ini.” Viana pergi membersihkan diri usai menyelesaikan kalimatnya.Pagi-pagi Viana bangun. Dia tidak mau seperti kemarin, sampai tidak sempat beli makan karena pembeli berdatangan. Pagi ini dia memasak untuk bekal.Viana terkejut ketika membuka toko onlinenya ada chat dari Well Shop, rahang Viana jatuh, calon pembeli itu pesan 3.000 pcs sandal yang kemarin tanyakan.Viana sudah tiba di gudang Bella Shop ketika menelpon pabrik.“Pagi Pak, saya mau nanya ketersediaan stok untuk kode san
last updateLast Updated : 2025-04-27
Read more

Bab 84. Pesan dari Nomor Asing

Viana sedang packing pesanan ketika sebuah pesan masuk ke ponsel lamanya.Nomor asing : Dia bilang kepadaku seperti ini saat kami bertemu kemarin. Apa dia bilang kepadamu seperti itu juga?Sebenarnya Viana tidak ingin mendengar kiriman rekaman suara dari nomor asing yang dia duga milik Lauren itu. Namun tangannya gatal, tahu-tahu mencet saja.‘Aku kecewa padamu, Filano. Pulanglah dan jangan menemuiku lagi.’‘Lauren, please. Aku tidak bisa hidup tanpamu tapi bisa hidup tanpa Viana. Karena kamu segala-galanya bagiku.’Usai mendengar rekaman suara itu Viana menarik nafas lalu mengeluarkannya. Menarik nafas lagi dan mengeluarkannya lagi. Memang hanya itu yang bisa Viana lakukan. DIA BISA HIDUP TANPA TEOFILANO TAPI TIDAK BISA HIDUP TANPA OKSIGEN.Detik ini juga tangan Viana dengan cepat mempacking kalung berlian itu dan mengirimnya kepada Teofilano. Tidak ada sayang-sayangan. Dia akan membeli kalung berlian dengan uangnya sendiri nanti.“Ke KIC kak, ya,” ojek jasa kirim paket itu memastika
last updateLast Updated : 2025-04-28
Read more

Bab 85. Janji Cintya

“Kamu baru istirahat 3 jam, kenapa berangkat lagi? Bisa sakit kalau kayak gini terus.”“Aku nggak pernah dapat kesempatan baik buat dapatin uang. Sekarang aku punya. Jadi, aku berusaha sampai bisa beli mobil, apartemen, kalung berlian, dan kalau perlu kota ini,” sahut Viana.Pria yang memakai jaket tebal itu tertawa, lalu membawa mobilnya menuju tempat Viana kerja.Viana senang, bisnis onlinenya laris manis meskipun dia harus kehilangan waktu tidur.“Thank you, Mr Fox. Hati-hati di jalan.” Viana melambaikan tangan.“Jangan lupa telpon aku kalau ada apa-apa,” pesan Mr Fox yang dijawab anggukan dan senyuman oleh Viana.“Pagi Bu,” sapa Ivana dan Ilyasa barengan. Mereka adalah pegawai Viana yang tinggal di lantai 2.“Pagi. Ada tamu hari ini?” tanya Viana karena melihat tokonya sepi.“Ada.”“Udah dapat sales berapa?” Viana masuk ke konter kasir.“130 dollar, Bu” sahut Ivana. Kemudian dia berdiri, mempersilahkan Viana duduk di kursinya.“Good. Apa yang laku?”“Tas.”Viana mengangguk-angguka
last updateLast Updated : 2025-04-28
Read more

Bab 86. Merayakan Kesuksesan

Viana tidak menyangka menutup bulan pertama dengan keuntungan bersih 4x UMR“Ibu belum pulang?” Ilyasa yang baru bangun tidur terkejut. Melihat bosnya pukul 12 malam masih di depan komputer.“Belum.”Viana memilih mengevaluasi hasil penjualan dari pada pulang ke rumah. Sebab enggan bertemu Galla. Pria itu masih marah meski sudah dia beri penjelasan bahwa dirinya tidak selingkuh dengan Mr Fox.Namun tak ada yang bisa Viana lakukan. Apalagi Galla tahu Mr Fox tidak memunggut se sen pun atas ruko ini, membuat pria itu semakin menjadi-jadi curiganya.“Balas chat dari pelanggan, Bu?”“Enggak, aku cuma lihat data penjualan. Ternyata penjualan terbesar kita di sepatu dan sandal. Baju dan tas tidak laku.”Ilyasa ingin memberi tahu penyebab tas dan baju kurang laku, namun tidak berani.Menurut Ilyasa, baju dan tas pilihan bosnya ini terlalu biasa, tidak ada yang elegan.“Oh ya, kamu jadi pinjam uang buat beliin Ibumu motor?”“Jadi, Bu.”“Mau ku kasih motorku nggak? Masih enak kok dipakai, cuma S
last updateLast Updated : 2025-04-28
Read more

Bab 87. "Tidak Bisa Lepas."

Mansion, lantai 3, pukul 06.00 pagi.Kelopak mata Viana mengerjap beberapa kali, terkejut sekaligus bingung melihat dirinya dipeluk seperti guling oleh Teofilano. Dia mengingat-ingat kenapa bisa berakhir di sini. Sayang tak ingat apa-apa.Viana menatap pria yang tidur pulas ini. Kemudian perlahan berusaha melepaskan diri. “Aku tidak bisa hidup tanpamu, Viana.” Teofilano membuka mata.Bola mata Viana membelalak, dia pikir Teofilano masih tidur pulas. “Lepasin aku!”“Nggak! aku nggak hidup tanpamu.”“Aku nggak peduli! cepat lepasin! Aku mau pulang!” Viana masih tidak ingat apa yang semalam dia katakan saat mabuk. Yang dia ingat hanya menelpon Teofilano dan cengigisan ketika pria ini mengangkat telponnya.“Kamu bisa hidup tanpaku?”“Sangat amat bisa!” Viana kesusahan menyingkirkan lengan dan kaki Teofilano yang membelenggunya.“Artinya kamu tidak bisa.” Teofilano membalik kalimat Viana karena tahu perempuan ini tidak pernah sinkron.“Kenapa tidak bisa?! Kamu punyanya Lauren dan Cintya.”
last updateLast Updated : 2025-04-29
Read more

Bab 88. Jatuh Dari Kuda

Saat Viana tiba di ruko, ada barang datang dari pabrik. Bersama Ilyasa dan Ivana, Viana melakukan pengecekan sebelum tanda tangan di surat tanda terima.Ponsel Viana berbunyi, tanda pesan masuk.Viana sudah hafal siapa yang jam segini mengiriminya pesan. Nomor asing. Tapi Viana mengernyitkan dahi, ternyata ada 2 nomor asing,Nomor asing : Tidak ada kebahagiaan untuk seorang pelakor.‘Sebab itu aku tidak mau jadi pelakor lagi,’ batin Viana. Hari ini Viana senang, bisa menghindar dari Teofilano meski sempat terbuai. Hanya, dia masih terngiang-ngiang ucapan Teofilano.‘Apa benar dia nggak pernah tidur dengan perempuan lain?’‘Apa dia tidak menyentuh Lauren? aku nggak peduli!’Viana melanjutkan membaca pesan dari nomor asing kedua yang sudah dikirim lebih dulu.Viana tidak mau percaya dengan yang dia lihat. “Galla?”“Ilyasa, kalau sudah selesai, kamu tanda tangan.”“Ya, Bu.” Ilyasa bingung melihat wajah panik Viana.Viana mendapat kabar Galla masuk rumah sakit. Aneh tapi nyata. Hubungan m
last updateLast Updated : 2025-04-30
Read more

Bab 89. Ditipu Pelanggan

Waktu berlalu dengan cepat. Viana menjalani hari-harinya seperti biasa, kecuali siang ini. Tekanan darahnya menyentuh angka 200. Entah siapa yang ingin dia salahkan, nashi atau kebodohannya karena well shop dari kemarin tidak bisa dihubungi.Padahal barang yang well shop pesan sudah ready dan tinggal kirim.Viana mondar-mandir sembari meyakinkan diri. Sebab dia cemas mengetahui kerugian yang akan dia tanggung bila well shop kabur.‘Nggak mungkin! Nggak mungkin well shop nipu. Selama ini dia tidak pernah ada masalah.”“Bu, bagaimana kalau kita datangi alamatnya?” usul Ivana.Viana menatap Ivana. “Ya, bener Ivana. Kita kesana.”Ivana menelepon rental mobil untuk besok pagi, sementara Ilyasa diam-diam mengecek google earth.Ilyasa terkejut, alamat yang biasa mereka gunakan untuk mengirim barang ternyata hanya sebuah bangunan di tengah lahan kosong.“Mungkin gudang,” tebak Viana setelah melihat penampilan google earth.“Atau rumah penjahat?” Ivana ikut menebak.Sementara Ilyasa diam. Menu
last updateLast Updated : 2025-04-30
Read more

Bab 90. Salah Tingkah

Galla dan Viana masih duduk di meja makan ketika yang lain sudah pindah ke ruang keluarga.Viana merasa ada yang aneh dengan Galla karena dari tadi tak berhenti menatapnya, seperti tak pernah marahan sebelumnya.“Ada yang aneh di wajahku?” tanya Viana sebelum memasukkan anggur ke dalam mulutnya.“Aku baru tahu kalau istriku cantik.”Viana salah tingkah, karena Galla tak pernah memujinya. “Apa maksudmu? langsung aja.”Galla tersenyum. “Aku mau minta maaf karena kemarin-kemarin nggak percaya kamu.”5 hari lalu Galla tak sengaja bertemu Mr Fox. Pria itu menjelaskan kalau dia tidak ada hubungan apa-apa dengan Viana untuk saat ini, entah nanti. Pria itu menyuruhnya menjaga Viana, kalau tidak ingin dia rebut.Karena itu marahnya kepada Viana terkait kasus Mr Fox reda, dan 3 hari ini Galla memperhatikan Viana dengan perasaan bersalah.Viana memang istrinya, tapi perempuan ini tidak pernah tahu isi dompetnya. Viana tidak pernah tanya tentang penghasilannya.Galla tahu, apa yang dia berikan ke
last updateLast Updated : 2025-05-01
Read more
PREV
1
...
67891011
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status