Dia menatap ke arah jasad Pak Agus yang duduk kaku di kursi pengemudi, darah masih menetes dari mulutnya. Napasnya tersengal. Pandangannya beralih pada sosok pria yang dulu ia kenal—dan sekarang berubah menjadi sesuatu yang jauh lebih menakutkan. “Mas Rangga… aku bisa menjelaskan… semuanya tidak seperti yang kau kira…” Lastri memaksakan senyuman penuh harap di antara air mata. Ia mencoba bicara seolah sedang menyelamatkan masa depan hidupnya, meski wajahnya penuh riasan yang mulai luntur. “Aku... aku dipaksa! Mas… Pak Agus mengancamku! Aku tidak punya pilihan. Aku bahkan... bahkan menyerahkan segalanya padanya karena dia mengancam akan menghancurkan hidupku! Tapi hatiku tetap untukmu, Mas… Aku masih mencintaimu…” Ia menggenggam dadanya sendiri, berpura-pura menahan luka emosional. Air mata palsu mengalir di pipinya, basah seperti hujan manipulasi. “Mas Rangga… aku tahu kau mungkin kecewa, tapi aku tidak pernah benar-benar mengkhianatimu. Aku hanya ingin kau bahagia… meski dengan c
Huling Na-update : 2025-08-04 Magbasa pa