Dokter Terhebat

Dokter Terhebat

last updateTerakhir Diperbarui : 2025-05-08
Oleh:  Naga HitamOn going
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
2 Peringkat. 2 Ulasan-ulasan
36Bab
2.4KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi

Peringatan Novel Memiliki Unsur Dewasa 18+ Udin, seorang pemuda sederhana dengan kehidupan biasa, mendapati dunianya runtuh saat dikhianati oleh pacar yang selama ini ia cintai sepenuh hati. Dalam keterpurukan, ia tanpa sengaja menemukan sebuah peninggalan misterius—warisan dari seorang kultivator kuno. Sejak saat itu, hidup Udin berubah drastis. Ia mendapatkan kekuatan luar biasa, kemampuan penyembuhan, serta ilmu bela diri langka yang membawanya ke dunia tersembunyi penuh konflik, rahasia, dan kekuatan spiritual. Kini, Udin tidak hanya berjuang untuk balas dendam, tapi juga menemukan jati dirinya yang sesungguhnya sebagai pewaris kekuatan kuno yang akan mengguncang dunia.

Lihat lebih banyak

Bab 1

Bab 1 - Pengkhianatan

Sekilas, Udin melihat sosok yang begitu ia kenal.

Lastri. Wanita yang selama ini mengisi hatinya, yang ia kagumi dan jaga seakan porselen rapuh.

Tapi apa yang dilihatnya kini?

Langkahnya terhenti. Matanya tak berkedip. Napasnya tercekat.

Di balik kaca, Lastri sedang dalam pelukan pria lain.

Keduanya… telanjang. Saling merengkuh, saling membelai, begitu intim, begitu mesra… seolah dunia milik mereka berdua.

Udin tak percaya.

Dunia seakan berhenti berputar. Suara-suara malam mendadak hilang. Hanya ada detak jantungnya sendiri yang menggema di telinga.

“L–Lastri...?” bisiknya lirih, nyaris tak terdengar, suaranya pecah oleh guncangan emosi.

Tubuhnya bergetar hebat. Ia mundur satu langkah, tapi kakinya lemas. Ia tak sanggup berdiri tegak.

Selama ini, ia menjaga hubungan mereka dengan kesabaran dan cinta. Ia tak pernah meminta lebih.

Lastri bahkan belum pernah memberinya ciuman, hanya sekadar genggaman tangan yang ia simpan sebagai kenangan berharga.

Namun kini, semua pengorbanan dan kepercayaannya terhempas begitu saja.

Wanita yang ia cintai… kini telanjang di pelukan pria lain.

Bukan hanya dikhianati—ia dihancurkan.

“Jadi… selama ini aku hanya cadangan?” batinnya getir, nyaris seperti anak kecil yang baru saja kehilangan mainan paling berharganya.

Amarah mulai menyusup dalam relung hatinya.

Namun lebih dari itu, perih—perih yang mengiris jauh lebih dalam daripada luka fisik manapun.

Ia merasa ditampar oleh kenyataan paling kejam dalam hidupnya.

Dan dari cara mereka tersenyum, tertawa, saling menatap penuh gairah…

Udin tahu, ini bukan pertama kalinya.

“Sial... mengapa dia tega selingkuh dariku?” gumamnya pelan, menyumpah dalam hati.

Sebenarnya, alasan di balik pengkhianatan Lastri tidaklah sulit ditebak.

Siapa pun bisa melihatnya dengan sangat jelas.

Uang memang bisa membeli cinta.

Kalimat yang dulu dianggap mitos, kini terasa seperti kebenaran pahit yang menghantam wajahnya.

Mungkin, jauh di lubuk hatinya, Udin telah sadar akan kekurangannya.

Bahwa penampilan menarik tak berarti apa-apa tanpa harta sebagai penopangnya.

“Kenapa harus begini…” ucapnya lirih, tinjunya mengepal.

Amarah dan kecewa bercampur dalam dadanya, tak sanggup dia hanya diam menyaksikan semuanya.

Di dalam kamar, dua sosok itu tenggelam dalam gairah.

Mereka tidak menyadari kehadiran Udin yang berdiri terpaku di luar, mengintip dari celah jendela yang terbuka.

Lastri, wanita yang selama ini ia percayai, kini terlihat begitu bebas dan tanpa rasa bersalah.

Dia larut dalam kenikmatan bersama pria lain.

“Sayang, kita harus cepat. Pacarmu bisa datang kapan saja,” ucap pria tua itu, mencoba mengingatkan.

Namun Lastri hanya tersenyum sinis, seolah menertawakan nama Udin yang bahkan tidak pantas disebut saat ini.

“Aku tidak peduli dengan pria miskin itu. Jangan sebut-sebut dia di hadapanku,” jawab Lastri dingin.

“Hehe, maaf sayang,” sahut pria tua itu sambil tertawa pelan.

Lastri menatapnya, lalu berkata, “Aku hanya ingin bersamamu. Isilah rahimku dengan kehangatanmu.”

Kata-katanya yang vulgar menusuk hati Udin, yang mendengar semuanya dari balik jendela.

Senyum penuh kemenangan tergurat di wajah pria tua itu.

Kepuasannya tak hanya karena tubuh Lastri, tapi karena telah menaklukkan pacar orang lain—dengan uang.

“Tapi... kalian sudah tiga tahun bersama. Apa tidak kasihan padanya?” tanya pria tua itu, seolah peduli, padahal hanya ingin menggoda lebih dalam.

“Pak Agus, Udin tidak bisa dibandingkan dengan Anda. Tas Gucci Anda jauh lebih berharga daripada seblak murahan yang dia bawakan setiap minggu,” ucap Lastri dengan nada jijik.

“Hanya wanita buta yang mau bertahan dengan pria miskin sepertinya.”

Pak Agus tertawa dalam hati. (Bodoh. Bahkan tas itu palsu. Tapi dia percaya dan tunduk pada uang.)

“Tapi... apakah dia benar-benar tidak bisa memuaskanmu di ranjang?” tanya Pak Agus lagi, pura-pura terkejut.

“Dia impoten, Pak. Tak berguna. Bahkan tubuh telanjangku tidak bisa membuatnya bereaksi sedikit pun,” jawab Lastri tanpa ragu.

Pak Agus tertawa terbahak-bahak. “Astaga! Pria itu benar-benar sial!”

Lastri tersenyum puas, lalu mendekat. “Sudahlah, jangan bicarakan dia lagi. Fokuslah padaku.”

Braaaak!!

Tiba-tiba, kaca jendela pecah berkeping-keping.

Sebuah batu melayang masuk, menghantam lantai dengan keras.

Keduanya terkejut. Pak Agus spontan menarik selimut untuk menutupi tubuh mereka.

Di luar sana, berdiri Udin, wajahnya penuh kemarahan, matanya merah membara.

“Kalian berdua... binatang!” teriaknya lantang.

“U-Udin?!” sahut Pak Agus dengan suara bergetar.

Lastri langsung menggigil. Bibirnya bergetar saat melihat lelaki yang selama ini menaruh harapan padanya kini berdiri di ambang kehancuran.

“Kau benar-benar murahan, Lastri...” gumam Udin lirih tapi jelas, lalu melemparkan bungkusan seblak ke arah mereka.

Braakk!

Makanan itu tumpah, mengotori ranjang tempat mereka berzina.

“Mas Udin! Aku bisa jelaskan semuanya!” seru Lastri panik, mencoba bersikap lembut.

“Apakah kau pikir aku buta?!” balas Udin tajam. Kedua tangannya mengepal, menggigil menahan emosi.

“Tiga tahun... dan semua yang kau balas adalah pengkhianatan? Kau lebih memilih pria tua dengan tas palsu daripada pria yang setia?”

Lastri terdiam, matanya berkaca-kaca. Tapi Udin tak berhenti.

“Kau wanita matre. Rela menjual harga dirimu demi uang. Aku muak.”

Pak Agus, selingkuhan Lastri—akhirnya ikut campur.

Ia melangkah maju, lalu tanpa ragu memeluk Lastri dari belakang.

“Lastri, sudah cukup pura-puranya. Putuskan saja pria miskin dan impoten itu,” bisiknya di telinga Lastri, suaranya rendah tapi penuh bujukan licik.

Lastri menoleh dengan ragu, namun tak tampak terkejut sedikit pun. “Tapi... dia masih pacarku…”

Pak Agus mendekatkan wajahnya, menatap mata Lastri dalam-dalam. “Pacarmu? Jangan pura-pura polos. Kita sudah tidur bareng berkali-kali. Kau sendiri yang bilang, kau cuma manfaatin wajahnya yang lumayan, kan?”

Lastri terdiam. Tak ada penyangkalan. Tatapan matanya memancarkan rasa bersalah yang tak utuh—lebih pada rasa takut ketahuan, bukan penyesalan.

Pak Agus menyeringai puas. Ia tahu betul Lastri bisa dibeli dan dikendalikan. “Putuskan dia sekarang juga. Nanti aku belikan kamu iPhone.”

“iPhone? Yang 15 Pro Max?” tanya Lastri cepat, matanya berbinar.

“Yang paling baru,” jawab Pak Agus santai, sambil melirik ke arah jendela.

Lastri langsung tersenyum cerah, memeluk Pak Agus erat.

Dari luar, Udin melihat semuanya. Tangan mengepal, rahang mengeras.

“Dasar tak tahu malu…” gumamnya, suaranya penuh emosi.

Pak Agus menunjuk ke arah jendela. “Putuskan dia sekarang. Biar dia tahu diri.”

Lastri mengangguk. “Aku mengerti, sayang. Lagipula, dia nggak pantas buat aku.”

Namun sebelum Lastri sempat membuka mulut, suara dingin Udin terdengar dari luar jendela.

“Tak perlu repot-repot. Karena aku yang akan memutuskanmu, Lastri.”

Suara itu tenang namun menghantam seperti petir. Ia menatap wanita yang dulu ia cintai dengan rasa muak yang tak bisa lagi disembunyikan.

“Tak ada alasan untuk mempertahankan hubungan dengan pengkhianat murah seperti kau.”

“Apa maksudmu?!” desis Lastri tak percaya.

Namun wajahnya berubah seketika saat melihat Udin mengangkat ponselnya—meski murah dan lusuh, benda itu kini menjadi senjata ampuh.

“Kau—kau merekam kami?!” Pak Agus tersentak panik.

Ia segera menyelinap ke bawah ranjang, seperti tikus ketakutan.

Lastri buru-buru meraih pakaian yang berserakan di lantai, menutupi tubuhnya yang hanya berselimut selimut tipis.

“Udin! Hapus videonya! Jangan sebar, please!” teriak Lastri dengan suara gemetar.

“Mas Udin... kumohon... jangan unggah videonya,” ucapnya terbata. “Kalau orang tua lihat… aku bisa diusir…”

Pak Agus juga tak kalah panik. “Kalau kau berani sebar video itu, kau akan menyesal! Aku kenal orang dalam! Bisa bikin kau lenyap!”

Udin tersenyum dingin.

“Kalian sudah main belakang di belakangku, merusak hidupku. Sekarang, nikmati balasannya.”

Ia simpan ponselnya ke saku dan melangkah pergi, meninggalkan dua manusia yang kini gemetar dalam ketakutan.

Sesampainya di motor, Udin menatap rumah itu satu kali lagi. Rumah kenangan yang kini tinggal reruntuhan luka.

Tanpa kata lagi, ia hidupkan mesin dan melesat dalam sunyi malam yang dingin.

Tampilkan Lebih Banyak
Bab Selanjutnya
Unduh

Bab terbaru

Bab Lainnya

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen

user avatar
S. IP
ceritanya bagus sih, tapi gw nga suka sm nama karakter utamanya, terlalu nama yg udin sedunia
2025-05-27 21:29:39
0
user avatar
S. IP
kapan updatenya nih novel
2025-05-27 21:27:34
0
36 Bab
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status