“Silakan dilanjutkan, Pak—”“Mohon beri saya waktu untuk bicara, Pak,” potong Aditama, menghentikan ucapan Kinara sambil memohon pada petugas. Hakim dan para pihak saling bertukar pandang—berdiskusi singkat sejenak sebelum akhirnya mengangguk, mempersilakan Aditama berbicara.Tanpa membuang waktu, Aditama melangkah menuju meja Kinara. Namun, wanita itu sama sekali enggan menoleh—tatapannya lurus, dingin, dan tegas. Aditama masih tidak percaya wanita yang berada di hadapannya saat ini adalah istrinya. Wanita ini pula yang kini memenuhi hatinya.“Kita perlu bicara,” ucap Aditama pelan tapi terdengar mantap.“Bicara saja di sini, di depan hakim,” balas Kinara tajam. Nada suaranya ketus, menyiratkan luka dan kekecewaan yang mendalam.“Kinara,” lirih Aditama, memelas.Namun, wanita itu kembali mengankat pandangannya tajam. Aditama pun tak kalah gentar menatap Kinara. Tidak boleh berpisah, Aditama tidak ingin berpisah dari wanita itu.“Saya ingin membatalkan perceraian ini, Pak,” ujar Aditam
Last Updated : 2025-05-01 Read more