"Dia bukan anakmu, Mas," ucap Kinara, membuat Aditama menggeleng, tak percaya. "Kenapa? Kenapa kamu diam saja? Mana semua caci maki yang biasanya kamu lontarkan padaku?"Entah mengapa, kali ini Aditama tak sanggup berpikir jernih. Kalimat Kinara terasa menamparnya, tapi hatinya masih menolak percaya. Kinara bukan wanita seperti itu, pikirnya.Kinara mulai menggebu-gebu dengan emosinya. Itu membuat Aditama panik, khawatir kondisinya yang tak stabil bisa memburuk."Ra, tolong tenang," pintanya lembut. "Aku salah, aku akui itu. Aku mohon maaf. Tapi tolong ingat kesehatan kamu."Air mata yang sejak tadi Kinara tahan akhirnya pecah juga. Ia menangis sejadi-jadinya, mengguncang suasana."Kamu jahat, Mas!" teriaknya pilu.Aditama berusaha menggenggam tangannya, tapi Kinara menepis. Ia mencoba lagi, kali ini berhasil, dan ia mengecupnya penuh penyesalan.“Beri aku kesempatan, Ra.”"Tinggalkan aku, Mas.""Tidak akan. Aku tidak akan pernah meninggalkan kamu. Jangan pernah minta itu, Ra." Aditama
Last Updated : 2025-05-09 Read more