“Berani-beraninya kamu main tangan, bahkan bawa senjata segala?” suara berat seorang pria , membuat Raka dan Tasya sama-sama menoleh kaget.Raka tertegun. Matanya membulat tak percaya.“Dudung…” bisiknya pelan, suaranya seperti tercekat di tenggorokan.Ya, Dudung. Pria pendiam yang jarang berinteraksi dengan siapa pun. Sehari-harinya hanya terlihat berjualan gorengan di kedai kecil peninggalan almarhum ayahnya. Tak ada yang pernah menyangka, termasuk Raka, kalau pria sederhana itu menyimpan sesuatu yang begitu mengejutkan.Dengan satu gerakan tegas, Dudung menepis tangan Raka, membuat pemuda itu terhuyung. Raka, yang terbakar emosi, langsung menyerang tanpa pikir panjang, mengayunkan pisau lipat ke arah Dudung. Namun, dengan sigap Dudung menangkap pergerakan itu, memelintir tangan Raka, dan menjatuhkannya ke tanah.Tasya hanya bisa berdiri terpaku, matanya membulat, bibirnya terbuka tanpa suara. Jantungnya berdegup keras, melihat sosok Dudung yang selama ini tak pernah ia perhatikan t
Terakhir Diperbarui : 2025-06-03 Baca selengkapnya